jpnn.com - MATARAM – Kesadaran warga untuk hidup sehat di Provinsi NTB belum memenuhi harapan. Banyak masyarakat yang tidak perduli dengan pola hidupnya. Padahal semua itu untuk kebaikannya sendiri.
Menteri Kesehatan RI Nila F Moeloek mengatakan, perilaku hidup sehat masyarakat NTB masih rendah. Hal ini bertolak belakang dengan prinsip Nawacita yang digaungkan Presiden RI Joko Widodo. "Sadar hidup sehat di NTB rendah, berada di zona merah,” ungkapnya pada wartawan usai peresmian Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi NTB, Kamis kemarin (17/12).
BACA JUGA: LENGKAP! Inilah Plus Minus Lima Bos KPK
Masih rendahnya perilaku hidup sehat harus menjadi perhatian semua pihak. Terlebih lagi banyak penyakit yang bisa menular kapan saja dan dimana saja. Terkait penyakit menular, Menkes menyebut NTB berada pada zona hijau. Pelayanan kesehatan juga dinilainya relatif berjalan bagus.
“Kami di Kementerian itu punya catatan tentang indeks kesehatan masyarakat,” terangnya seperti dilansir Radar Lombok (Grup JPNN.com).
BACA JUGA: Kejagung Tak Akan Lepaskan Riza Chalid
Menkes menyebut terdapat tujuh indikator dalam menghitung indeks kesehatan masyarakat. Hal ini juga sudah disampaikan ke Dinas Kesehatan Provinsi NTB agar ditindaklanjuti.
“Memang ada tujuh indikator penilaian indek pembangunan kesehatan masyarakat, penyakit menular di NTB dalam zona hijau tapi perilaku masyarakatnya zona merah. Sedangkan pelayanan sih kami lihat bagus,” ujarnya.
BACA JUGA: Mendagri Usul TNI di Daerah Dapat Bantuan dari APBD
Lebih lanjut disampaikan, contoh perilaku sehat yang masih berada di zona merah di NTB diantaranya anak baru lahir sudah diberi nasi yang sebelumnya dikunyah oleh sang ibu. adahal anak tersebut harus diberikan Air Susu Ibu (ASI). Realita seperti itu masih banyak ditemukan di NTB. Masyarakat harus menyadari bahwa prilaku tersebut tidak sehat.
“NTB itu masih berada di bawah nasional, buang air besar juga banyak yang sembarangan,” terangnya.
Disampaikan, pembangunan infrastruktur sangat mendukung praktik hidup sehat. Menkes berharap kerjasama semua pihak sangat penting untuk mewujudkan semua itu.
Direktur RSUD Provinsi NTB Dr Mawardi Hamri berharap pembangunan rumah sakit baru yang dibangun dengan nilai mencapai ratusan miliaran rupiah bisa dipakai oleh masyarakat.
“Itu harapan kita semua, semoga semua lancar dan sesuai harapan,” katanya.(zwr/fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 11 Perwira Remaja Perkuat Jajaran Kolinlamil
Redaktur : Tim Redaksi