jpnn.com - JAKARTA – Nusa Tenggara Barat (NTB) tengah merintis industriliasasi produk unggulan budayanya. Salah satunya tenun. Karennya, kini daerah tersebut sedang getol mengenalkan produk-produk kain tenun tradisional dalam pameran tingkat nasional dan internasional. Pemerintah daerah NTB merasa tenun adalah warisan budaya yang bisa menjadi daya tarik kultural NTB di mata masyarakat regional dan global.
Pernyataan tersebut disampaikan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah NTB, Hj. Erica Zainul Majdi, saat membuka acara malam apresiasi Pameran Eksotika Warisan Nusantara (Wastra) NTB – warisan dunia dari Indonesia di Museum Tekstil Jakarta, Jumat (6/6) malam.
BACA JUGA: Pantura Sudah Bisa Dilewati Pemudik Akhir Juni
Menurut Erica, kain tenun merupakan bagian dari budaya dan tradisi masyarakat suku Sasak, Samawan dan Mbojo di NTB. Hampir semua desa di NTB memiliki kain tenun tersendiri. NTB bahkan memiliki batik khas yang dinamakan "Batik Sasambo" (Sasak, Samawa dan Mbojo). Beberapa penelitian ujar erica, menilai tenun tradisional NTB mempunyai nilai tinggi karena kaya motif dan coraknya.
"Selain sebuah produk budaya, kain tenun NTB saat ini juga dikembangkan sebagai sebuah produk bisnis. Diharapkan ke depan, kain tenun NTB menjadi sebuah industri kreatif yang bisa menciptakan lapangan kerja serta menjadi sumber pendapatan daerah, bahkan devisa negara," harap Erica.
BACA JUGA: Camat Bilang Warga Tarik Pungutan Kendaraan Berat tak Masalah
Erica menegaskan, pendayagunaan kain tenun NTB sebagai sebuah produk budaya dan produk industri kreatif unggulan daerah NTB, bukan tanpa alasan. NTB kata dia, adalah salah satu daerah tujuan wisata yang cukup dikenal di dunia selain Bali.
"Selama ini, kita hanya 'menjual' wisata alam saja, padahal trend pariwisata dunia kini bergerak ke arah cultural tourism atau wisata budaya," kata istri Gubernur NTB Tuan Guru KH Zainul Majdi ini.
BACA JUGA: Brosur Cerita Prabowo Tampar Perwira AS Dibagikan
Sementara Kepala Museum Negeri NTB, Faosal menambahkan, pameran kain tenun NTB di Jakarta ini merupakan strategi untuk lebih mengenalkan warisan dan produk unggulan budaya yang punya nilai sangat tinggi. "Kita lebih aktif memperkenalkan tenun NTB yang memang indah, berkualitas, dan digemari masyarakat," ungkapnya.
Faosal yang juga anggota Dekranasda NTB ini mengatakan, pihaknya tidak pasif menunggu pengunjung di museum, tetapi aktif membawa hasil tenun ke luar dari gedung museum untuk menceritakan NTB kepada dunia. "Dari kain tenun yang indah ini, orang banyak tahu nilai dan budaya NTB yang tinggi," imbuh Faosal.
Pada malam apresiasi tersebut juga diperagakan aneka busana terbuat dari tenun NTB karya perancang terkemuka NTB, Linda Hamidi, dan penampilsan seni tradisi NTB.(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lapor DKPP Dinilai Bisa Rugikan Mantan Komisioner KPU Balikpapan
Redaktur : Tim Redaksi