jpnn.com, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan komitmen Nahdlatul Ulama (NU) dalam menjaga Pancasila dan NKRI tidak perlu dipertanyakan.
Namun, ketua Panitia Peringatan 100 Tahun NU itu menilai energi organisasi kalangan nahdiyin tersebut perlu diperbarui.
BACA JUGA: Harapan Yenny Wahid Terkait Peringatan Satu Abad NU
“NU itu selama ini sudah tidak perlu dipertanyakan lagi, merupakan fondasi dan napas dari NKRI dan menjaga Pancasila, tetapi kadang-kadang karena sudah 100 tahun energinya itu perlu diperbarui," kata Erick dalam jumpa pers di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Jumat (27/1).
Jumpa pers itu dalam rangka Resepsi Puncak Satu Abad NU pada 6 - 7 Februari 2023. Hajatan besar NU tersebut akan digelar di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur.
BACA JUGA: Jelang 1 Abad NU, Anwar Ibrahim Sampaikan Ucapan Selamat Harlah
Erick menambahkan energi tersebut harus didorong lebih kuat lagi. Menurut dia, energi nahdiyin perlu diselaraskan dengan peradaban.
"Fondasi dan napasnya ada, tetapi energinya kadang-kadang kalau seratus tahun menurun. Nah, ini didorong lagi sesuai peradaban," tuturnya.
BACA JUGA: Halaqah Satu Abad NU, Rizal Ramli: NU Harus Jadi Mobilnya Rakyat
Pengusaha cum filantrop itu juga berharap agar NU merapatkan barisan menghadapi segala perubahan.
“Jangan sampai justru dengan perubahan yang kita hadapi ini kita tidak siap," tutur Erick.
Mantan presiden Inter Milan itu menyebut NU bisa menjadi tumpuan dalam gerakan keagamaan, ekonomi, kebudayaan, dan sebagai aspek terpenting dalam kehidupan sebuah bangsa.
“Tentu perubahan yang sudah selalu terjadi berabad-abad ini, ya, memang tidak bisa ditinggalkan, tetapi harus menjadi tumpuan apakah di pergerakan keagamaan, ekonomi, kebudayaan, bahkan terpenting kehidupan sebuah bangsa," tuturnya.(mcr8/jpnn.com)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengamat Sebut Erick Thohir Dipersiapkan NU untuk Jadi Kandidat Cawapres 2024
Redaktur : Antoni
Reporter : Kenny Kurnia Putra