jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nadhlatul Ulama Said Aqil Siradj menegaskan, tindakan teror Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di sejumlah tempat termasuk di Paris, Prancis, bertentangan dengan ajaran Islam.
Menurut dia, apa yang dilakukan ISIS bukanlah gerakan Islam yang mencintai perdamaian.
BACA JUGA: Kejagung tak Ingin Buru-Buru Eksekusi IM2
"Demi Allah, apa yang dilakukan ISIS dan ajaran mereka itu bertentangan dengan Islam," kata Said saat melepas ribuan santri mengikuti kegiatan Bela Negara di Markas Kolinlamil, Jakarta Utara, Sabtu (21/11).
Berkali-kali dia menekankan, harus dipahami bahwa Islam antikekerasan, Islam bukan teroris.
BACA JUGA: Alamak! Pak JK Datang, Ruang Kongres HMI Masih Sepi
"Kita harus paham bahwa ISIS bukan gerakan Islam. Jangan sampai kita biarkan ISIS masuk ke Indonesia," serunya.
Terkait kegiatan Bela Negara, dia punya harapan supaya peserta dapat wawasan kebangsaan yang mendalam. Sekaligus memfilter gerakan radikal.
BACA JUGA: CATAT! Sudirman Said Bisa Dipidana
Di tempat yang sama, Panglima Kolinlamil Laksamana Muda Aan Kurniawan mengatakan, peserta kegiatan Bela Negara diharapkan memiliki jiwa patriot dan wawasan maritim yang mendalam.
"Persatuan dibutuhkan untuk kesamaan pandangan yang notabene mereka akan menjadi pemimpin masa depan nantinya," kata Aan mengutip sambutan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmatyo.
Ribuan santri NU mengikuti "Pelayaran Santri Bela Negara" yang digelar di atas KRI Banda Aceh, selama tiga hari berlayar menuju Dermaga Madura, Ujung Koarmatim Surabaya, Jawa Timur. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Setya Novanto menjadi Tumbal?
Redaktur : Tim Redaksi