jpnn.com - WONOSOBO--Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Muhammad Sahal Mahfudh, menginstruksikan agar NU menjalankan politik tingkat tinggi. NU diminta tidak bermain di politik kelas rendah.
"Politik tingkat tinggi di sini adalah politik kenegaraan, politik kerakyatan, dan politik etika," kata Kiai Sahal dalam khutbah iftitahnya di pembukaan Rapat Pleno PBNU di Pondok Pesantren Universitas Sains Al Quran, Kalibeber, Wonosobo, Jawa Tengah, Sabtu (7/9).
BACA JUGA: Irman Gusman Dinilai Pas dengan Jokowi
Melalui politik tingkat tinggi, lanjut Kiai Sahal, NU diharapkan bisa meningkatkan peranannya dalam membantu pemerintah di bidang pemberdayaan masyarakat.
Ketua Umum Tanfidziyah PBNU KH Said Aqil Siroj, menyikapi instruksi Rais 'Aam, memberikan pembenaran. NU secara lembaga tidak boleh terseret dalam dukung mendukung politik praktis, baik itu Pileg, Pilbub atau Pilwali, serta Pilgub sampai Pilpres.
BACA JUGA: KPK Akan Telusuri Aliran Dana ke DPR
"Kalau ada orang NU berpolitik itu wajar, tapi jangan membawa-bawa organisasi," tegas Kiai Said dalam jumpa pers seusai pembukaan.
Dalam paparannya Kiai Said juga mengatakan, Tanfidziyah PBNU siap menjalankan instruksi Rais 'Aam seperti yang tertuang dalam AD/ART organisasi, yaitu sanksi untuk pengurus harian yang terlibat dalam pokitik praktis.(Fat/jpnn)
BACA JUGA: DPC PDIP Copot Spanduk Jokowi Yes! Megawati No!
BACA ARTIKEL LAINNYA... PDIP Selidiki Spanduk Dukung Jokowi Tolak Megawati
Redaktur : Tim Redaksi