jpnn.com, JAKARTA - Bimbingan teknis pengadaan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) pada 2021 sudah berjalan di sejumlah daerah.
Rencananya bimbingan teknis ini akan dilaksanakan menyeluruh ke-514 daerah sekaligus sosialisasi rekrutmen sejuta guru PPPK.
BACA JUGA: Subhanallah, PPPK Jalur Honorer K2 Sudah Siapkan Rencana untuk Gaji Perdana
Menurut Koordinator Perkumpulan Honorer K2 Indonesia (PHK2I) Kabupaten Magelang Nunik Nugroho, infornasi tersebut mereka dapatkan dari Badan Kepegawaian Daerah.
Tadinya, mereka berpikir dalam rapat persiapan pelaksanaan seleksi guru PPPK 2021, ada tenaga kependidikan di dalam formasi. Ternyata, tenaga kependidikan tidak termasuk.
BACA JUGA: Gegara Bertengkar Hebat, Rey Utami dan Pablo Benua Dipisahkan dari Rutan
"Sejak 14 Desember sampai besok (16/12), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Badan Kepegawaian Negara melakukan sosialisasi pengadaan rekrutmen guru PPPK di Semarang. Kok tidak membahas kekosongan tenaga kependidikan," tutur Nunik kepada JPNN.com, Selasa (15/12).
Nunik lantas mempertanyakan mengapa pemerintah melupakan posisi tenaga kependidikan (tenaga administrasi, penjaga sekolah, operator, kebersihan).
BACA JUGA: Guru Honorer Madrasah Siap-siap Saja ke Bank Cairkan BSU, Jangan Lupa Bawa Dokumen Ini
Bukan hanya posisi guru yang penting, honorer tenaga administrasi salah satu SMP negeri di Kabupaten Magelang ini mengaku sedih karena di usianya yang sudah 56 tahun, semakin dekat dengan masa pensiun.
"Sedih rasa rasanya melihat kesenjangan ini, Ya Allah bukalah pintu hati para pengambil kebijakan untuk senantiasa bijak dalam menentukan kebijakan, adil dan beradab," tandasnya.
Nunik mengungkapkan, akibat tidak ada rekrutmen CPNS dan PPPK untuk tenaga teknis administrasi sejak 2014, terjadi kekosongan. PNS tenaga administrasi yang pensiun, hanya diisi honorer. (esy/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad