JAKARTA--Terkesan lambat menangani kasus cek pelawat dalam pemilihan Deputi Senior Bank Indonesia Miranda Goeltom, Nunun Nurbaeti, membuat Pong Harjatmo kembali melakukan aksi tunggal di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dengan membentangkan spanduk kecil bertuliskan, tangkap Nunun atau Busyro undur diri, Pong mengatakan, alasan Ketua KPK Buysro Moqoddas soal adanya kekuatan besar terkesan KPK hanya bisa menyelesaikan kasus-kasus yang kecil saja.
"Jadi, cara yang cecere-cecere (kecil-kecil) sajaPadahal beliau sudah disumpah
BACA JUGA: Sistoyo Hanya Oknum, Remunerasi Dinilai Penting
Ya, yang namanya KPK dalam memberantas korupsi jangan pilih yang kecil dong, kalau dibelakangnya kekuatan lebih besar itu resikonya jadi ketua KPK," kata PongBACA JUGA: Militer AS di Australia Bukan Ancaman
Maling-maling kecil ya di RT/RW kali," tambah Pong, saat demo tunggal di KPK, Jumat (25/11).Ia meminta, KPK harus lebih serius mengungkap kasus Nunun
BACA JUGA: KPK Periksa Perdana Sistoyo
Dia juga menduga, dibelakang Boediono masih ada SBY."Masa sih paspor sudah dicabut tapi masih bisa pindah-pindah negaraNgurusnya gimana itu? Kalau mau jabatan, gajinya, ya tanggungjawabnya harus dikerjakan dong," aku Pong.
Aktor yang sukses di tahun 90-an ini dan sudah beberapa kali membuat sensasi, bahkan menilai, penanganan kasus Nunun sudah tidak wajar.
"Bukti KPK takut, Buysro penakut dan SBY juga penakutJika Nunun tidak bisa dihadirkan, berarti KPK hanya sandiwara sajaKPK hanya boneka, boneka penguasa," pungkasnya(fir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 700 Lebih Batas Wilayah Bermasalah
Redaktur : Tim Redaksi