Nur Rizal: SMK Harus Jadi Learning Community Hub, Prioritaskan Praktik Sosial

Jumat, 02 April 2021 – 23:24 WIB
Pembelajaran tatap muka di SMK di Tegal, Jateng. Foto: Instagram

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat dan praktisi pendidikan Muhammad Nur Rizal mengungkapkan, sekolah menengah kejuruan (SMK) ikut terdampak pandemi. Pembelajaran praktik tidak berjalan baik karena tidak adanya proses belajar tatap muka.

"Ini berakibat pada menurunnya kualitas hasil belajar siswa," ujar Rizal dalam pesan tertulisnya, Jumat (2/4). 

BACA JUGA: Akhirnya 174 Pelajar SMK di Sragen Bisa Ambil Ijazah, Terima Kasih Pak Ganjar

Padahal, lanjutnya, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud telah meluncurkan program super link and match antara SMK dengan dunia industri. Bahkan, Kemendikbud membentuk direktorat khusus untuk menangani dunia usaha dunia industri, yaitu Mitras DUDI. 

Agar tepat sasaran, kata Rizal, diperlukan arah baru serta desain sistem sekolah yang lebih efisien dan solid untuk menciptakan peluang baru dalam menjawab persoalan ini.

BACA JUGA: Kemendikbud Dorong SMK di Papua dan Papua Barat Tingkatkan Kolaborasi dengan Industri

"Kami ikut mendesain ekosistem SMK dengan Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM)," ujar Founder GSM ini.

Dia mengungkapkan, GSM turut membantu pemerintah, salah satunya memberikan pelatihan serta workshop bagi BBPPMPV Bidang Otomotif dan Elektronika Malang. Tujuannya untuk menciptakan ekosistem SMK menjadi learning community hub yang lebih luas. 

BACA JUGA: Guru SLB dan SMK Bisa Mendaftar PGK Angkatan 4

Dijelaskannya, ekosistem ini menjadikan persoalan sosial di masyarakat sebagai sumber belajar siswa SMK sekaligus sebagai tempat siswa magang atau melakukan praktik sosial. Anak-anak pun terbangun empati sosial dan bisa menjadi problem solver secara mandiri.

"Itu juga bisa menjawab kekhawatiran menurunnya kualitas pembelajaran praktik akibat pandemi," ucapnya.

Siswa menurut Nur Rizal, bisa menjalankan praktik kapan saja, di mana saja tanpa harus menunggu program-program khusus. Di sisi lain, ekosistem SMK sebagai learning community hub akan memantik keterampilan siswa yang diperlukan di masa depan.

Seperti berpikir kritis, kreatif untuk mencari berbagai macam alternatif solusi, keterampilan untuk berkomunikasi dan berkolaborasi dengan masyarakat untuk menyelesaikan permasalahan nyata. 

"Jadi masyarakat bisa merasakan manfaat langsung dari kerja praktik nyata siswa SMK ini," ucapnya. 

Jika ini bisa dilakukan secara berkelanjutkan, Nur Rizal optimistis, bisa menyelesaikan persoalan lingkungan, pertumbuhan ekonomi yang rendah, menggairahkan kembali pariwisata yang turun.

"Bahkan bisa membantu meningkatkan kembali kegiatan UMKM yang mati suri," pungkasnya. (esy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler