Nurdin Cs Dilaporkan Suap Pemilik Suara

Senin, 07 Maret 2011 – 05:15 WIB
Ketum PSSI Nurdin Halid (kanan) bersama Sekjen PSSI Nugroho Besoes. Foto: Randy/RM

JAKARTA - Besok (8/3) Duta Besar RI untuk Swiss Djoko Susilo akan bertemu langsung dengan Sepp Blatter, presiden FIFA, di ZurichMantan wartawan Jawa Pos itu akan mengupas detail pandangan federasi sepak bola dunia terhadap PSSI

BACA JUGA: United Dibungkam Liverpool di Anfield

Sebab, kata Djoko, organisasi pimpinan Nurdin Halid itu diduga telah membohongi FIFA dengan informasi sepihak.

Mantan anggota Komisi I DPR tersebut akan menanyakan langsung Statuta FIFA kepada Blatter, terutama yang terkait dengan larangan terhadap mantan narapidana untuk memimpin federasi
"Ada informasi, sebetulnya Komite Eksekutif (Exco) FIFA telah melarang Nurdin Halid maju lagi dalam kongres

BACA JUGA: Bontang FC Takluk di Lapangan Becek

Itu nanti prioritas yang saya tanyakan ke Blatter," kata Djoko melalui saluran internasional tadi malam


Menurut Djoko, selama ini FIFA cenderung melindungi PSSI karena mereka tidak mendapat masukan yang sebenarnya

BACA JUGA: KPPN Tindaklanjuti Surat FIFA ke PSSI

"Jika setelah pertemuan nanti dia (Blatter) mau ke Indonesia untuk bertemu pemerintah dan KONI, kami akan melayaninya dengan maksimal," kata Djoko

Selain itu, Djoko mengaku akan membantu beberapa pihak yang peduli dengan sepak bola untuk bisa berdiskusi langsung dengan FIFATermasuk Menpora Andi Mallarangeng dan perwakilan KPPN (Komite Penyelamat Persepakbolaan Nasional) yang kabarnya juga akan ke Zurich untuk bertemu petinggi FIFA

"Yang pasti, KBRI (Kedutaan Besar RI) akan menyambut baik teman-teman KPPNKami akan membantu dengan maksimal sejak mendarat di bandara hingga bertemu pejabat FIFA," bebernyaMenurut Djoko, perwakilan yang akan datang ke markas FIFA, antara lain, Syachrial Damopolii (ketua KPPN), bersama anggotanya, yakni Saleh Mukadar dan Bob Hippy.

Djoko juga mengetahui bahwa ada utusan PSSI yang ikut datang ke Zurich untuk menghadap FIFATapi, mereka lagi-lagi sama sekali tidak pernah berkoordinasi dengan KBRI"Orang PSSI tidak berkoordinasi dengan KBRI," jelasnya

Sementara itu, Menpora kemarin meminta KPPN membuka klaim 87 pemilik suara anggota PSSI yang mencabut dukungan terhadap Nurdin cs"Saya berharap KPPN merinci dukungan ituJika memang itu semua anggota PSSI, nanti tugas FIFA mengeceknya," jelasnya

Mengenai rekomendasi FIFA yang meminta PSSI menggelar kongres pemilihan Komisi Pemilihan pada 26 Maret hingga menggelar kongres pemilihan Ketum PSSI sebelum 30 April serta instruksi untuk mengontrol keberadaan LPI (Liga Primer Indonesia), Menpora meminta tiga poin itu dijalankan secara transparan

"Semua harus merujuk pada Standard Electoral Code FIFA serta Statuta FIFA yang asli dan sesuai maknanya dalam bahasa InggrisSaya harap semuanya berjalan dengan baik," beber mantan juru bicara kepresidenan itu

Secara terpisah, Nurdin Halid kemarin dilaporkan oleh pihak Lumbung Informasi Rakyat (Lira) ke polisiPerwakilan organisasi itu mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polda Metro Jaya untuk melaporkan ketua umum PSSI ituMelalui presidennya, Jusuf Rizal, Lira melaporkan Nurdin ke Polda Metro Jaya atas apa yang disebutnya telah melakukan kebohongan publik.

"Kami datang ke sini untuk melaporkan terjadi penyuapan yang dilakukan Nurdin dan kroni-kroninyaBeliau bilang didukung 81 anggota (di Kongres PSSI di Bali), padahal anggotanya disuap," jelas JusufMenurut Lira, dukungan yang diklaim Nurdin tersebut terjadi setelah diberi amplop yang berisi uang Rp 20 juta untuk setiap pemilik suara

Lira mengklaim telah memiliki bukti terkait dengan adanya praktik suap wasit dari banyak pertandinganAda tiga poin yang menjadi bahan laporan Lira, yaitu kebohongan publik, penyuapan, dan manipulasi Statuta FIFA.

Saat dikonfirmasi, Direktur Hukum dan Peraturan PSSI Max Boboy mengatakan bahwa pihaknya santai menanggapi pelaporan tersebutMenurut Max, semua pihak berhak melapor"Yang penting adalah buktikan saja di pangadilan," tantangnya

Di bagian lain, 11 orang yang ditangkap terkait dengan kejadian penyerangan terhadap mobil Presiden Direktur PT Liga Indonesia (PT LI) Andi Darussalam Tabussala (4/3) kemarin dilepaskanMenurut Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Baharudin Djafar, mereka terbukti tidak terkait langsung dalam penyerangan itu

Saat dipertemukan dengan mereka, Andi juga mengaku orang-orang yang ditangkap itu bukanlah pelaku perusakan mobilnyaMeski, mereka termasuk satu kelompok dengan orang yang melakukan penyerangan itu"Atas dasar itulah mereka kami lepaskan," ujar Baharudin

Namun, dari pengakuan 11 orang tersebut, Baharudin juga membeberkan bahwa dalam menjalankan aksi itu, mereka diperintah oleh seorang berinisial EO"Sebagian dari mereka sudah ada yang dua kali menjalankan tugas mengawal Nurdin Halid," jelasnya
Pengawalan pertama, lanjutnya, adalah saat Nurdin dipanggil untuk hearing dengan komisi X Selasa lalu (1/3)Sebagian lagi baru kali pertama mendapat order pengawalan

"Sekarang kami terus mengejar EOSebenarnya saat kejadian dia berada di TKPTapi, dia berhasil lari mengendari mobil Avanza bersama beberapa orang yang melakukan penyeranganAnggota kami sudah berusaha mengejar, tapi tidak mendapat jalanKarena sudah tahu identitasnya, malamnya kami ke rumahnyaTapi, dia kabur," beber Baharudin

Andi sendiri membenarkan pernyataan Polda Metro Jaya"Saya sudah dipertemukan dengan 11 orang ituTapi, setelah saya teliti, tak satu pun yang terlibat langsung," ujar Andi(ali/c2/iro)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ferrari Ubah Nama Lagi jadi 150


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler