jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik dari Aufklarung Institute, Dahroni Agung Praseyto mempertanyakan kapasitas politikus Partai Golkar, Nurdin Halid berbicara soal moralitas calon ketua umum di partai berlambang pohon beringin hitam itu. Dahroni mengatakan, meski moralitas merupakan hal penting dalam politik, namun menjadi aneh ketika disuarakan oleh Nurdin Halid.
“Moralitas lebih pas bila diserukan oleh pihak yang bermoral. Lalu, apa pantas Nurdin Halid bicara moralitas untuk masalah calon ketua umum Golkar?” kata Dahroni sebagaimana dikutip RMOL, Selasa (15/3).
BACA JUGA: KPK Panggil Menhub Era SBY
Dahroni menyatakan hal itu untuk menanggapi pernyataan Nurdin ke Ade Komarudin yang telah mendeklarasikan diri sebagai calon ketua umum Golkar. Sebelumnya Nurdin meminta Akom -sapaan Ade- bisa mengedepankan moral dan bersikap kesatria karena sudah menandatangani surat pakta integritas untuk tidak maju sebagai calon ketua umum pada musyawarah nasional (munas) Golkar yang akan datang.
Namun, Dahroni menegaskan, publik tentu mencatat rekam jejak Nurdin selama ini. Misalnya, Nurdin pernah divonis bersalah dalam kasus pelanggaran kepabeanan terkait impor beras dari Vietnam.
BACA JUGA: Pimpinan DPR Dukung Transportasi Berbasis Online
Selain itu, Nurdin juga pernah dijatuhi vonis bersalah karena korupsi. Yakni dalam pengadaan minyak goreng di Bulog.
Karenanya Dahroni meyakini para kader Golkar pasti bisa membandingkan kualitas dan moral para calon ketua umum partai pemenang Pemilu 2004 itu. "Saya percaya, DPD Golkar akan sangat cerdas membedakan mana emas dan mana loyang, mana yang benar dan mana yang salah, mana yang akan membawa kejayaan Golkar dan mana yang akan mempermalukan muka Golkar di hadapan pemilih Indonesia," ucap Dahrono.(rmo/ara/JPNN)
BACA JUGA: Kabar Baik Bagi yang Ingin Kredir Mobil, Masuk Sini!
BACA ARTIKEL LAINNYA... April, Bupati Sabu Nikahi Gadis Berambut Panjang
Redaktur : Tim Redaksi