jpnn.com - JAKARTA - Ketua DPP Partai Demokrat, Nurhayati Ali Assegaf mengatakan, pihaknya membuka peluang bagi ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) untuk bergabung dengan Partai Demokrat. Hanya saja, dengan catatan ormas bentukan Anas Urbaningrum itu benar-benar punya tujuan sosial budaya.
"Kan dulu saya bilang bagus ormas (PPI). Siapa tahu nanti suatu ketika bergabung dengan PD. Ya kalau tujuannya sosial budaya kenapa tidak. Tapi kalau tujuannya sudah tidak bagus ya bubar jalan saya," kata Nurhayati di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (22/10).
BACA JUGA: Paripurna Sahkan Sutarman jadi Kapolri
Hubungan PPI dengan PD kembali memanas pasca mencuatnya isu penculikan mantan Ketum PD, Prof Subur Budhisantoso oleh Badan Intelijen Negara. Ketika itu, salah satu pendiri PD itu sedianya jadi pembicara di forum diskusi PPI.
Hal ini dianggap PD merongrong pemerintahan Presiden SBY karena isu penculikan itu melibatkan lembaga negara sekelas BIN. Bahkan Nurhayati menyarankan agar PPI ditutup dan bubar karena dianggap selalu menyerang PD dan Presiden SBY.
BACA JUGA: Marzuki Dicecar KPK Soal Kongres Partai Demokrat
Tapi saran Nurhayati ditanggapi oleh PPI yang justru menilai PD-lah yang harus dibubarkan karena jadi sarang korupsi. Menanggapi hal ini, Nurhayati tak ingin berpolemik. "Sudahlah, saya tidak bilang bubarkan. Saya katakan bubar saja kalau memang tujuannya sudah beda," ujar Nurhayati.
Ketua FPD DPR itu juga heran mengapa PPI tidak menyerang M Nazaruddin yang menyebabkan Anas Urbaningrum terjerat korupsi Hambalang. Padahal menurut dia, keterangan Nazaruddin lah yang membuat Anas menjadi tersangka di KPK.
BACA JUGA: Ratusan Guru Honorer Serang Demo KemenPAN RB
"Kenapa tidak menghantam Nazaruddin, kan sebetulnya masalah ini karena Nazaruddin. Kalau Nazaruddin tak bicara, Pak Anas gak tersangkut apa-apa," tandasnya.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tidak Hadiri Sidang, Sefti Tampik tak Lagi Mencintai Fathanah
Redaktur : Tim Redaksi