jpnn.com - JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Nurhayati Alie Assegaf didampingi Sekretaris Fraksi Tengku Rifky tiba-tiba menggelar konferensi pers di ruang FPD DPR. Hal ini guna menyikapi berbagai kasus dugaan korupsi di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang terus dikait-kaitkan dengan Kader PD.
Dikatakan Nurhayati, sebagai perpanjangan DPP PD, dirinya selaku ketua FPD DPR merasa perlu melakukan klarifikasi terkait berbagai isu yang berkembang.
BACA JUGA: Dana Operasional Pengamanan Pemilu Belum Dipenuhi
"Kasus Hambalang, kasus SKK migas, Century yang tidak henti-hentinya dikaitkan dengan Partai Demokrat, dikaitkan dengan Cikeas," kata Nurhayati saat konferensi persnya, Jumat (6/12).
Ditegaskannya, PD sebagai Partai pemenang Pemilu selalu mendukung penegakan hukum dan kebebasan pers. Nah, terkait kader-kader PD yang tersangkut dengan kasus korupsi, kata Nur, partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga tidak pernah melindungi.
BACA JUGA: Jalani Pemeriksaan di KPK, Angie Menangis
"Ada kader kami tersangkut masalah korupsi tidak dilindungi. Proses hukum tetap berjalan saat pemerintahan SBY, ada menteri aktif tersandung korupsi dilakukan penegakan hukum," tegasnya.
Karena itu, FPD mengingatkan media tidak selalu menyudutkan PD dengan berbagai kasus dugaan korupsi yang ada dengan tetap mengedepankan kode etik jurnalistik dalam menyajikan informasi.
BACA JUGA: KPK Periksa Hakim Konstitusi
"Kebebasan pers terbuka sebebasnya (bahkan) terlalu bebas menurut kami. Kami mendukung kebebasan pers sudah mengawal proses demokrasi, tapi hendaknya kebebasan pers tetap mengacu kepada kode etik jurnalistik," pintanya.
Belakangan nama sejumlah kader PD muncul dalam penyidikan kasus dugaan korupsi di KPK, misalnya nama Sutan Bathoegana, Tri Yulianto hingga petinggi PD seperti Jero Wacik dan Edhie baskoro Yudhoyono (Ibas) yang muncul di kasus SKK Migas.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Aksi Mogok Penghulu Tidak Salahi Aturan
Redaktur : Tim Redaksi