jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Sosial RI melalui Balai Anak Handayani di Jakarta sejak 2019 bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri RI menangani kasus anak tidak terdokumentasi (ATT) dari para pekerja migran Indonesia (PMI).
ATT PMI yang dideportasi ke tanah air sebagian besar dari Timur Tengah, Taiwan dan Malaysia, karena masalah dokumen kependudukan ataupun ditelantarkan oleh orang tuanya.
BACA JUGA: Respons Cepat, Kemensos Siapkan Reunifikasi L Kepada Keluarga di Ponorogo
Sudah 20 anak lebih dirujuk ke Balai Handayani dan direunifikasi dengan keluarga atau kerabatnya.
Salah satunya Nurul (bukan nama sebenarnya, red).
BACA JUGA: Melawan Sindikat Pengiriman PMI Ilegal, Benny: Itu Jihad Fisabilillah Saya
Bayi berusia 1 tahun ini dideportasi dari Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, dan baru direunifikasi ke keluarganya di Karawang, Jawa Barat.
Nurul dideportasi pada Desember 2020, karena ibunya meninggal dunia saat proses persalinan.
BACA JUGA: Azis Syamsuddin Meminta Kemensos Pertimbangkan Kembali Penarikan BST
Ayah biologis Nurul tidak diketahui keberadaannya hingga saat ini.
Pekerja sosial Balai Handayani didampingi Dinas Sosial Kabupaten Kawarang dan Sakti Peksos Karawang berbekal informasi dokumen pemulangan, menelusuri kerabat Nurul yang diketahui memiliki nenek, bibi, dan tujuh saudara tiri dari pernikahan ibunya sebelum berangkat ke Abu Dhabi.
"Nurul anak kakak kandung saya, yang meninggal setahun lalu di Arab," ujar Rania (bukan nama sebenarnya, red) kepada tim yang datang ke rumah saat home visit.
Rania adalah adik kandung orang tua Nurul yang juga merawat dua kakak Nurul dan menyatakan siap mengasuh Nurul jika dikembalikan ke keluarga besarnya.
"Saat dihubungi soal Nurul, awalnya kami terkejut karena kakak saya tidak pernah cerita kalau dia punya anak di Arab. Namun, kami senang karena Nurul bisa pulang ke Indonesia, terutama ibu saya, sudah tidak sabar ingin ketemu," ujar Rania.
Usai home visit dan assesmen menunjukkan, Rania dianggap layak mengasuh Nurul dan secara ekonomi.
Suami Rania memiliki usaha, dan penghasilan cukup stabil. Rania secara fisik juga masih bugar dan sehat.
Selain itu, Rania juga akan dibantu oleh ibunya dalam mengasuh anak.
Rania termasuk keluarga yang paling dekat dengan Nurul.
“Telah digelar case conference dengan pihak terkait dan sepakat memulangkan Nurul ke pengasuhan keluarga," ujar Kepala Balai Handayani Hasrifah Musa.
Nurul pada Rabu (31/3) direunifikasi ke keluarga didampingi Dinas Sosial Karawang yang diwakili Kepala Seksi Jaminan Sosial Korban Tindak Kekerasan dan Perdagangan Orang Lilis Tresnawati, serta Sakti Peksos Hilmi.
Dinas Sosial Karawang berjanji akan terus melakukan monitoring secara berkala kepada keluarga Nurul terkait dengan pengasuhan anak tersebut. (*/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Boy