CILACAP-- Jika di banyak tempat lembaga pemasyarakatan (lapas) mengalami over capasity, tidak demikian halnya dengan lapas-lapas yang ada di Pulau Nusakambangan, CilacapDi sana justru jumlah napinya baru mencapai tiga perempat dari kapasitas
BACA JUGA: Pansus Minta Kapolri Klarifikasi
Nusakambangan siap menampung pindahan napi dari lapas lainnya"Tujuh lapas Nuskambangan siap menerima pindahan dari lapas lain
BACA JUGA: Mendagri Bentuk Tim Perbatasan
Jumlah napi yang ada di lapas Nusakambangan sekarang sekitar 1.500Ditanya kemungkinan ada pemindahan napi dari lapas lain ke Nusakambangan dalam waktu dekat, Chaerudin Idrus mengaku belum tahu
BACA JUGA: Kerja Menteri Tak Terganggu Isu
Katanya, hal-hal yang menyangkut pemindahan napi merupakan kebijakan Ditjen Pemasyarakatan di Jakarta"Tapi untuk napi dengan sisa masa pidana 5 tahun ke atas, lapas di sini masih bisa menampungApalagi mereka memerlukan pembinaan khusus,” tandasnya.Indrus kemarin berkunjung ke 3 lapas meliptui Lapas Batu, Lapas Narkotika dan Lapas Pasir PutihNamun dia membantah kunjungannya itu sebagai sidakKatanya, itu kunjungan biasa sajaDalam kunjungan itu, Idrus juga tidak menemukan fasilitas yang istimewa seperti ditemukan satgas pemberantasan mafia peradilan dalam kamar Artalyta Suryani di Lapas Wanita Pondok Bambu
"Fasilitas di lapas Nusakambangan semuanya standar lapasTidak ada yang berlebihSebab secara logika, untuk masuk ke sini (Nusakmbangan-Red) saja sangat sulitKalaupun ada televisi, itu juga dipakai bersama-sama oleh banyak napi,” ujarnya.
Dia menjelaskan, pihaknya akan mengatur ulang jadwal kunjungan ke lapas-lapas yang ada di Pulau NusakambanganPengaturan ulang itu semata-mata diperlukan untuk ketertiban“Mereka yang besuk akan kita atur hari Senin, Selasa dan Rabu dengan waktu yang akan kita atur kemudian,” tandas Chaerudin Idrus kepada wartawan di sela-sela kunjungan ke Nusakambangan.
Dikatakan, pengaturan itu semata-mata untuk ketertiban“Kunjungan ke Nusakambangan kan berkaitan dengan jadwal penyeberangan kapal dan kondisi lautJadi harus kita atur,” tandasnyaSalah seorang napi asal Nigeria Jhon Jukuldi (32) tahun berharap ada kemudahan besuk bagi keluarga napi asingMenurut dia, keharusan ijin ke Kanwil untuk besuk napi asing sangat merepotkan“Kalau mau besuk ke sini harus lapor ke Semarang, ini bikin kita susah,”ujar terpidana 14 tahun yang mengaku baru satu kali dikunjungi anggota keluarganya sejak menghuni lapas Nusakambangan dua tahun silam
Berbeda dengan pengakuan terpidana mati kasus pembunuhan bos PT Asaba, Gunawan SantosaTerpidana yang tengah mengajukan PK itu mengaku pola pembinaan di lapas yang dihuninya sangat bagusKarena itu, tak pernah terbersit dalam benaknya untuk mengulangi tindakan nekatnya melarikan diri“Kalau kita diperlakukan baik, kenapa musti kabur,” ujarnya.
Menurut Gunawan, fasilitas yang diberikan untuk seluruh napi juga samaPenghuni blok B No A.2.16 Lapas SMS ini mengaku mendapat ketenangan karena di sana juga ada pembinan rohani rutin seminggu empat kaliSelain itu, napi juga diberi kesempatan berolahraga dan kegiatan keterampilan memelihara ikan dan burungDia mengaku sangat hormat kepada para petugas yang ada di lapasDia pun mengaku tak pernah mendapat perlakuan kasar termasuk pungutan dari petugas(din/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dongkrak Wisman dengan VoA
Redaktur : Soetomo Samsu