jpnn.com, JAKARTA - Tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU), Nusron Wahid mengaku heran dengan adanya imbauan menolak bantuan masjid oleh sekelompok orang, hanya karena persoalan beda pilihan politik.
"Masa bantu buat masjid tidak boleh. Apa seperti itu tindakan yang islami? Menghambat orang membantu masjid," kata pria yang juga koordinator pemenangan pemilu Partai Golkar Wilayah Indonesia I (Jawa dan Sumatera) ini, Jumat (24/3).
BACA JUGA: Mau Tahu Alasan Ahok Tak Berpeci di Surat Suara?
Nusron mengatakan, sejak berdirinya bangsa ini, bahkan sejak masih bernama nusantara, masyarakat sudah terbiasa dengan kebersamaan dan budaya gotong royong begitu kuat. Termasuk juga dalam hal keagamaan, sesama masyarakat antarumat beragama saling bahu membahu dan saling menghormati.
Tapi anehnya, kata Nusron, saat ada hajatan pilkada, ada sebagian kelompok masyarakat yang mengatasnamakan agama justru merusak semangat gotong royong hanya karena beda pilihan politik. Bahkan, sekelompok orang itu dengan entengnya melarang pihak-pihak tertentu untuk membantu pembangunan masjid dengan tudingan munafik dan fasik.
BACA JUGA: Aktivis 98 Kecam Penusukan Simpatisan Ahok
"Kok nuduh orang munafik atau fasik (kepada orang yang mau membantu pembangunan masjid). Jangan-jangan yang nuduh itu yang munafik atau fasik," ujarnya.
Nusron menyesalkan ini, menyusul kabar beredarnya surat imbauan menolak bantuan atau sumbangan dari Ahok atau pun Relawan Nusantara (RelaNU) untuk masjid di wilayah Jakarta Selatan. Edaran itu tersebar di media sosial. (adk/jpnn)
BACA JUGA: Hmmm... Ternyata Ini Maksud Ahok Berkampanye Senyap
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jupe Jalani Operasi, Ahok Sampaikan Dukungan
Redaktur & Reporter : Adek