jpnn.com - JAKARTA - Tokoh Muda Golkar Ahmad Doli Kurnia mengkritik kolega separtainya, Nusron Wahid yang mati-matian membela calon incumbent pada pilkada DKI, Basuki T Purnama alias Ahok dalam kasus dugaan penistaan Alquran.
Doli menyayangkan langkah Korbid Pemenangan Pemilu (PP) Jawa Sumatera itu yang gigih membentengi Ahok, sementara partai pengusung lainnya seolah diam saja. Menurut dia, situasi itu bisa membuat Golkar ikut terkena imbasnya karena sikap antipati terhadap Ahok semakin meluas.
BACA JUGA: Parpol Pengusung Anies-Uno Waspadai Pemilih ‘Siluman’
"Ahoknya saja sudah mengakui kesalahan dan meminta maaf, tapi Nusron dan Golkar tetap ngotot dan memaksakan seolah tidak ada yang salah," ujar Doli di Jakarta, Selasa (18/10).
Doli khawatir hal itu akan berkembang menjadi antipati terhadap Golkar. Terlebih, partai beringin itu punya tagline Suara Golkar Suara Rakyat yang sudah didengungkan di mana-mana.
BACA JUGA: Mulainya Pembahasan RUU Pemilu tak Jelas, KPU Mulai Cemas
"Kalau mayoritas masyarakat sudah menolak Ahok, lantas untuk apalagi dasar Golkar tetap mempertahankan Ahok?” tegasnya.
Doli pun mepertanyakan hal yang membuat elite Golkar ngotot mendukung Ahok. “Untuk kepentingan siapa sebenarnya, sehingga harus dipertahankan terus," pungkas Doli.(dna/JPG)
BACA JUGA: Pilkada Seharusnya Pesta, Kok di Jakarta Kayak Mau Perang?
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jangan Remehkan Militansi Pendukung Ahok!
Redaktur : Tim Redaksi