Nusron Wahid Khataman Alquran Bersama TKI Saat Berkunjung ke Korea

Janji Berantas Mafia TKI

Kamis, 16 Juli 2015 – 08:58 WIB
Ketua BNP2TKI, Nusron Wahid pose bareng saat berkunjung ke masjid di Incheon menemui sejumlah TKI. Foto: ist.

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid menyempatkan diri mengikuti khataman Alquran di sebuah masjid sederhana di Incheon, Seoul, Korea Selatan bersama para TKI.

Dalam kunjungannya ke Korsel tersebut, Nusron merasakan, meski menjadi kaum minoritas, tak berarti tidak ada tempat ibadah untuk para TKI muslim yang ada di Incheon. Mereka tetap bisa melepas dahaga ibadah dengan pergi ke Masjid Al Mujahidin, mesjid sederhana berdinding putih yang berada di lantai 2 sebuah bangunan di kawasan kota pelabuhan itu.

BACA JUGA: Bos Cipaganti Divonis 18 Tahun Penjara, Istri Kena 6 Tahun

Ketua Pengurus Masjid Al Mujahidin, Agus Kholidin mengatakan, imam masjid yang memimpin salat berjamaah didatangkan langsung dari Indonesia. Selain ibadah wajib, masjid ini juga kerap menjadi ajang kumpul-kumpul TKI di sekitar wilayah Incheon. TKI yang mampir ke sana, hanya mereka yang bekerja di sektor perikanan. 

"Salat Jumat juga biasa digelar di sini. Kalau mau ibadah (salat), kami izin ke bos dulu dan biasanya diizinkan kok. Asal kami mau meminta waktu atau tidak," kata Agus, Rabu (15/7). 

BACA JUGA: Pelabuhan Merak Diteror Bom

Kedatangan Nusron didampingi Direktur Pelayanan Penempatan Pemerintah BNP2TKI, Hariyadi Agah dan sejumlah staf KBRI dan BNP2TKI di Korea Selatan. 

Nusron juga tampak senang bisa disambut baik oleh TKI. Di pojok masjid di dekat pintu keluar, terlihat berbagai macam produk perikanan, salah satunya bakso ikan. Keuntungan penjualan produk titipan tersebut untuk menambah kas masjid. 

BACA JUGA: Menteri Tedjo: Kalau Dipertemukan Nanti Berantem

Shalat ashar berjamaah sore ini diikuti puluhan TKI. Usai solat, mereka juga sempat berdoa dan mengaji serta khataman Alquran bersama dengan Nusron beserta rombongan dari BNP2TKI.

"Alhamdulillah, kami hari ini khataman untuk yang kedua kali di bulan suci ini. Taraweh juga full. Meski tidak di kampung, ibadah kan harus jalan terus," ujar Agus.

Sementara saat beraudiensi, para TKI mendapat kesempatan menyampaikan berbagai masalah mafia TKI sebelum berangkat ke Korsel, yang dilakukan oknum Lembaga Pendidikan dan Kursus Bahasa Korea.

"Mereka menjanjikan lulus dan minta imbalan sekitar 40 juta. Tolong Kang Nusron benahi," ujar Ade Fahrudin asal Majalengka, yang menjadi korban pemerasan oknum LPK.

Terhadap aduan itu, Nusron akan mengusut dan membacklist peserta dari LPK tersebut. "Saya pastikan pelaksanaan ujian tahun ini clean dan transaparan. Tidak ada joki dan sangat ketat sekali. Check sendiri ke teman-teman," tegasnya.

Ketua BNP2TKI, Nusron Wahid

Kepada mereka, Nusron juga mengusulkan agar membuat sebuah koperasi masjid. Tujuannya agar lebih sistematis dan uang bisa berputar di mana keuntungannya kembali ke mereka. "Diatur ya dari sekarang, didata siapa saja TKI yang sering ibadah di sini," ungkapnya.

"Misalnya saja soal transfer uang ke Indonesia. Biasanya kan melalui agen, agen itu mengambil keuntungan dari selisih penukaran kurs mata uang, daripada untuk agen, kan keuntungan lebih baik untuk Anda sekalian," ujarnya. (adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kompolnas Ingin Bujuk Hakim Sarpin


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler