Nuwun Sewu, Mardani Ali Bukan PDIP tetapi Sarankan Pak Jokowi Tiru Bu Risma

Sabtu, 04 Juli 2020 – 18:18 WIB
Mardani Ali Sera. Foto; Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mempersilakan Presiden Joko Widodo merombak kabinetnya ataupun merampingkan kementerian.

Namun, ketua DPP PKS itu memastikan partainya tetap akan menjadi oposan guna mengawasi jalannya pemerintahan guna memastikan pemenuhan atas hak-hak rakyat.

BACA JUGA: Mardani: Yang Bikin Jokowi Marah Dia Sendiri

"Kami tunggu Pak Jokowi. Mau reshuffle monggo, mau kecilin (jumlah kementerian, red) monggo, kami serahkan ke Jokowi. PKS tetap oposisi dan kami akan awasi biar publik mendapatkan haknya," kata Mardani saat diskusi virtual bertema Menanti Perombakan Kabinet yang disiarkan salah satu stasiun radio swasta, Sabtu (4/7).

Legislator PKS itu memberikan waktu satu minggu kepada Jokowi untuk melakukan langkah-langkah konkret setelah Presiden Ketujuh RI itu mengungkapkan kejengkelannya tentang kinerja para menteri Kabinet Indonesia Maju (KIM).

BACA JUGA: Menangis dan Bersujud di Depan Dokter, Bu Risma: Saya Memang Goblok, Tidak Pantas Jadi Wali Kota

"Saya tidak mau suuzan, tetapi kalau seminggu ini tidak ada kabar (berarti) omdo, omong doang," ungkapnya.

Selain itu, Mardani juga mewanti-wanti Jokowi tidak mempercayai survei dalam melakukan reshuffle. "Kalau soal nama, kementerian, Pak Jokowi jangan percaya survei," ujarnya.

BACA JUGA: Menurut Ruhut Sitompul Ini Penyebab Utama Jokowi Marah, Oh Ternyata

Mardani beralasan, berbagai lembaga bisa saja mengeluarkan survei dan hasilnya pun beragam. Karena itu, tokoh pengusung tagar #2019GantiPresiden itu menyarankan agar hasil survei sekadar dijadikan sebagai masukan.

"Jadi jangan percaya survei. Itu masukan saja," ungkapnya.

Mardani mengeaskan, para menteri seharusnya memiliki dua hal, yakni komitmen dan kompetensi. Dia menegaskan, Jokowi juga harus mengubah pola komunikasi dengan menteri-menterinya.

"Saya dapat info satu menteri bisa tiga bulan, mau ketemu juga susah. Seharusnya tiap hari," katanya.

Lebih lanjut Mardani menyarankan agar Presiden Jokowi mencontoh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang gampang dihubungi oleh anak buahnya. Risma, kata Mardani, sangat mudah dihubungi 24 dalam sehari.

"Nuwun sewu, saya bukan PDIP, tetapi Bu Risma kalau tidur itu bawa handy talky. Jadi semua kepala dinas itu on call 24 jam. Pak Jokowi seharusnya gampang dihubungi juga," kata dia.(boy/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler