Nyabu di Kompleks TIM, Wakil Lurah Dibekuk

Hasil Tes Urine, Tiga Tersangka Positif

Rabu, 18 September 2013 – 03:52 WIB

jpnn.com - RAYUAN virus narkoba benar-benar masuk ke segala sendi kehidupan. Tak hanya kalangan artis hingga pengusaha, golongan birokrat juga tak lepas dari jeratan barang haram tersebut. Kali ini melibatkan Wakil Lurah Bidara Cina, Kampung Melayu, Jakarta Timur, Beni Hari Wibowo.

Dia diringkus jajaran Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya saat sedang asik mengkonsumsi Sabu bersama dua orang temannya, Kepala Keamanan Taman Ismail Marzuki (TIM) dan seorang Satpam. Tak lama, tiga pelaku itu pun digiring dari Pos Keamanan TIM, Cikini, Jakarta Pusat menuju sel tahanan (Rutan) Narkoba Polda Metro Jaya.  

BACA JUGA: Gembong Penipu Punya Uang Asli Bersertifikat BI

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto menegaskan, penangkapan ketiga pelaku berdasarkan informasi dari warga yang sering melihat adanya Wakil Lurah dan Kepala Keamanan TIM mengkonsumsi narkoba jenis sabu. Tersangka Beni dikenal warga adalah anak pensiunan Jenderal TNI, petugas kemudian melakukan observasi di kawasan tersebut guna mengecek kebenaran informasi itu.

Dijelaskannya, dalam beberapa minggu lalu, petugas menyamar dan memperhatikan lokasi yang sering didatangi oleh ketiga pelaku. Bahkan, dari observasi tersebut, petugas selalu melihat tersangka Beni Hari Wibowo bersama-sama di dalam Pos Keamanan dengan Hasilta. "Setelah yakin mereka mengkonsumsi sabu, maka segera  langsung kami tangkap," tegasnya pada wartawan kemarin.

BACA JUGA: Mengaku Punya Gudang Uang, Penipu Dibekuk Polisi

Dalam tangkapan petugas, hasilnya ternyata benar, dari tangan ketiga tersangka, petugas Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya menyita barang bukti sabu, aluminium foil dan bong alat hisap sabu. Rikwanto menegaskan, ketiga pelaku ditangkap pada Rabu (11/9) lalu. Tiga pelaku yang ditangkap masing-masing, Wakil Lurah Bidara Cina yakni Beni Hari Wibowo, Kepala Satpam TIM, Hasilta Sembiring dan anak buahnya Satpam TIM, Agus Ali. "Ketiganya ditangkap saat sedang mengkonsumsi sabu di Kantor Keamanan Taman Ismail Marzuki (TIM) di Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat," tukasnya pada wartawan, Selasa (17/9) siang kemarin.

Rikwanto menambahkan, mereka tertangkap tangan saat sedang mengkonsumsi sabu di dalam Pos Keamanan TIM. Dari tangan ketiganya, petugas menyita sabu seberat 0,3 gram, seperangkat alat hisap narkoba jenis sabu dan tiga gulung aluminium foil."Pihak penyidik juga sudah melakukan tes urine serta hasilnya positif konsumsi sabu," tegasnya.

BACA JUGA: Pesta Sabu, Wakil Lurah Bidara Cina Ditangkap

Hingga kini, ketiga tersangka ditahan di Rutan Narkoba Polda Metro Jaya untuk ditindak lebih lanjut. Penyidik juga masih melakukan pendalaman terkait sabu yang diperoleh dari para tersangka. Kini, petugas masih mengembangkan dari mana sabu tersebut berasal. Para pelaku dikenakan pasal 132 UU No35/2009 tentang narkotika."Saat ini sedang dalam pemeriksaan intensif terhadap tersangka dan mengembangkan kasusnya," ujar Rikwanto.

Sementara itu, berita sebelumnya, masih ingat puluhan lukisan bernilai yang di duga raib di Taman Ismail Marzuki. Sekitar 400 lukisan koleksi Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, telah hilang entah ke mana. Harga satu lukisan bisa mencapai Rp 500 juta perlukisan. Di satu sisi, lokasi TIM dijaga petugas keamanan setempat namun lukisan itu di duga tetap raib.

Lukisan bersejarah tersebut, beberapa di antaranya merupakan karya para pelukis ternama Indonesia, seperti Affandi, dan Basuki Abdullah. Kini lukisan-lukisan bernilai seni tinggi tersebut tidak tahu dimana rimbanya.
"Tanya saja ke pengelola TIM ke mana itu lukisan. Dulu sewaktu saya masih pejabat di sana lukisan itu masih ada dan terpajang di galeri TIM," kata mantan Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Syahrial pada wartawan di Jakarta, Jumat (2/8) lalu.

Ditambahkannya, saat menjabat sebagai kepala dinas kebudayaan, lukisan-lukisan itu ditempatkan di ruangan khusus dan senantiasa dirawat. Namun setelah tidak menjabat lagi, Syahrial tidak mengetahui bagaimana penjagaan dan perawatan terhadap lukisan-lukisan tersebut."Belakangan saya mengetahui lukisan-lukisan bersejarah itu sudah tidak berada lagi di tempatnya. Saya berharap, pengelola TIM dan Dinas Pariwisata Kebudayaan segera menjelaskan mengenai keberadaan lukisan-lukisan itu," pintanya.

Syahrial menambahkan, lukisan koleksi TIM merupakan lukisan bersejarah. Sebab lukisan-lukisan tersebut karya dari para pelukis legendaris Indonesia yang telah diakui dunia internasional. (ibl)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polres Jakbar Bekuk Preman Penyiksa Pedagang Perempuan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler