Nyanyian Anak SLB Labuan Bajo Ajak Indonesia Peduli Sampah

Jumat, 06 Maret 2020 – 12:00 WIB
Penyanyi dan aktivis lingkungan Oppie Andaresta bersama anak-anak SLB di HPSN 2020 Labuan Bajo. Foto: Humas KLHK

jpnn.com, LABUAN BAJO - Puluhan anak-anak Sekolah Luar Biasa (SLB) Labuan Bajo menyanyikan lagu yang berisi ajakan peduli sampah didampingi penyanyi yang juga aktivis lingkungan Oppie Andaresta

Mereka menyanyi penuh semangat di hadapan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan, yang datang bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar, untuk memimpin aksi bersih pantai di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT.

BACA JUGA: HPSN 2020: Kolaborasi Masyarakat dan Pemerintah untuk Kelola Sampah di Indonesia

''Buang sampah di tempatnya, hanya semudah itu. Mulai dari hal kecil, kita harus disiplin. Sampah plastik dan organik kita pisahkan, karena bisa diolah lagi. Sampah plastik kita sulap jadi barang berguna. Sampah organik jadi pupuk tanaman,'' begitu bunyi petikan lirik lagu. Menko Luhut dan Menteri Siti terlihat ikut menikmati lagu dan memberikan semangat dengan bertepuk tangan.

Kehadiran anak-anak SLB ini merupakan rangkaian dari Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang diikuti lebih dari 10.000 peserta, Jumat (6/3).

BACA JUGA: Lihat Nih, Menteri Siti Ajak 26 Dubes Bersihkan Sampah di TWA Mangrove Angke

Berbagai agenda HPSN telah digelar di berbagai daerah se-Indonesia, dan secara nasional dipusatkan di lima destinasi pariwisata superprioritas, yaitu Labuan Bajo, Mandalika, Borobudur, Danau Toba, dan Likupang.

''Kami sangat berterima kasih pada Bapak Presiden Jokowi, Pak Luhut dan Ibu Siti, yang telah memilih Labuan Bajo menjadi salah satu lokasi HPSN 2020,'' ungkap Wakil Gubernur NTT, Josep Nae Soi.

BACA JUGA: KLHK: Indonesia Memasuki Era Baru Pengelolaan Sampah

''Pemerintah telah banyak memberikan perhatian yang tidak henti-hentinya pada kami. Ini menjadi sinyal kuat bagi rakyat NTT untuk bersih-bersih sampah,'' tambah Josep.

Khusus di Labuan Bajo, pemerintah membangun fasilitas pengelolaan berupa TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu) atau Pusat Daur Ulang Pengelolaan Sampah (PDU). Melengkapi sarana ini juga diberikan motor sampah sebanyak 8 unit dan 60 unit tempat sampah tematik.

KLHK juga melakukan langkah detasering bantuan pembinaan kepada Pemda Kabupaten Manggarai Barat, melalui pendampingan penyusunan Jakstrada, edukasi pengelolaan sampah melalui PDU dan Bank sampah, pemberian 40.000 bibit tanaman dan aksi bersih pungut sampah di pantai dan laut.

''Karena sudah diberikan, tolong diperhatikan dan dijaga dengan baik. Jangan gagah hanya hari ini, lalu tidak diperhatikan. Saya juga titip, kepedulian pada sampah bisa menjadi pesan yang disampaikan di rumah-rumah ibadah. Karena sampah ini adalah masalah dan musuh kita bersama,'' pesan Menko Luhut.

Puncak HPSN 2020 di Labuan Bajo juga diramaikan dengan aksi tiga pelajar SDN Dinoyo 3 Malang membawakan Tari Lampah.

Acara semakin semarak saat 60 anak-anak SD Labuan Bajo ikut membawakan Tari yang terpilih sebagai juara tingkat Nasional ini.

Tari Lampah merupakan perpaduan seni tari, ludruk, dan penyuluhan. Dengan menggunakan kode warna hijau, kuning dan biru, mereka mensosialisasikan pentingnya kesadaran memilah sampah.

Gerakan Nasional pilah sampah dari rumah telah dilaksanakan di beberapa kota besar, seperti DKI Jakarta, Kota Bitung Sulawesi Utara, Kota Mataram Nusa Tenggara Barat dan Kota Semarang Jawa Tengah.

Kegiatan HPSN juga dilaksanakan di berbagai daerah dengan melibatkan berbagai unsur seperti pemerintah, swasta, LSM, UPT dan unit kerja KLHK, TNI, Polri, Ibu PKK, generasi muda milenial, komunitas lingkungan, pelajar, Pramuka, wisatawan dan masyarakat.

''Saya menyampaikan penghargaan tinggi dan rasa terima kasih atas antusiasme masyarakat bergerak dan berkolaborasi membangun pengelolaan sampah yang lebih baik,'' kata Menteri Siti.

Dukungan partisipasi publik yang tinggi ditandai dengan semakin meningkatnya kelompok masyarakat terlibat dalam agenda-agenda Hari Peduli Sampah. Bila pada tahun 2015 yang terlibat hanya 1.100 kelompok di 18 kabupaten/kota, maka pada tahun 2019 telah mencapai 5.440 komunitas yang melibatkan 9,5 juta masyarakat di 186 Kabupaten/kota.

Keterlibatan perempuan juga meningkat di 1.172 Bank Sampah pada 2014 menjadi 8.036 Bank Sampah di tahun 2019. Saat ini sudah ada 21 Propinsi dan 353 Kabupaten/Kota yang telah menetapkan dokumen Kebijakan dan Strategi Daerah (JAKSTRADA).

Selain itu 32 Pemda juga telah menerbitkan kebijakan pembatasan sampah, khususnya sampah plastik sekali pakai, hal ini secara signifikan juga mendorong perubahan perilaku masyarakat, khususnya kalangan millenial serta juga para produsen.(jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler