Nyawa Schumacher Terancam

Selasa, 31 Desember 2013 – 10:02 WIB
Michael Schumacher. Getty Images

GRENOBLE - Michael Schumacher tengah berpacu dengan waktu untuk mempertahankan hidupnya. Kecelakaan saat bermain ski di Prancis, Minggu siang (29/12) membuat legenda Formula 1 (F1) tersebut terbaring koma di Rumah Sakit "Grenoble.  Bahkan, perkembangan terbaru tadi malam, tim dokter yang menangani menyatakan, cidera Schumi, sapaan akrabnya, mulai mengancam nyawa.      
    
Schummy yang seharusnya merayakan ulang tahunnya yang ke-45 pada 3 Januarai nanti, mengalami kecelakaan saat berlibur bersama keluarga di lokasi peristirahatan di Meribel Resort, Alpen, Perancis. Meribel terletak di lembah Tarantaise di Provinsi Savoie, pegunungan Alpen, Prancis.  

Tempat itu merupakan area ski terbesar di dunia. Wisatawan mancanegara menjadikan Meribel sebagai salah satu tempat tujuan wisata, karena memiliki fasilitas ski kelas dunia. Lokasi jatuhnya Schumacher terletak antara jalur Biche dan Mauduit yang relatif aman karena tidak berpohon.

BACA JUGA: Kedipan Mata Suaraez sampai Dituding Diving

Schumi terperosok saat melalui jalur off-piste atau jalur yang tidak biasanya untuk ski dan tak memiliki rambu-rambu peringatan serta cenderung berbahaya . Saat terjatuh, kepalanya membentur batu cadas di jalur tersebut.Menurut beberapa saksi, ada darah yang keluar dari helm  Schumi sebelum 10 menit kemudian pertolongan paramedis datang.

Dia diterbangkan dengan helikopter menuju rumah sakit lokal terdekat di Moutiers. Tak berapa lama kemudian, dia dipindahkan ke rumah sakit lain di Grenoble.    Setelah menjalani perawatan intensif di Grenoble, baru terungkap Schumi menghadapi kondisi kritis. Sejak sampai di rumah sakit, dia tak sadarkan diri. Juara dunia F1 tujuh kali itu mengalami koma.

BACA JUGA: Bertumpu Pada Panahan dan Equestrian

"Saya mengatakan bahwa akibat dari kecelakaan yang menimpa dia sangat serius dan mendapatkan penanganan segera di rumah sakit kami. Dia segera mendapatkan intervensi operasi otak secepatnya setelah scan otak dan kondisinya kritis," ungkap Profesor Jean-Francois Payen, Wakil Direktur RS Universitas Grenoble yang juga bertanggung jawab pada anestesi Schumi.

"Selama perawatan pada kepalanya, semua penanganan yang direkomendasikan sudah dilakukan. Tapi, untuk saat ini kami belum bisa mengungkapkan kondisi selanjutnya. Dia sedang berada dalam kondisi yang sangat serius dan berada dalam perawatan intensif," lanjutnya.

BACA JUGA: Ibra Tertarik Bergabung Celtic

Pernyataan dari pihak rumah sakit tersebut berbeda dengan keterangan awal yang didapat dari pihak resort. Direktur meribel Resort Christophe Gernignon-Lecomte sempat menyatakan kondisi cedera Schumi tidak serius. Bahkan, meski mendapatkan benturan keras di kepala, menurutnya Schumi masih sadar. "Dia mengenakan helm dan itu melindunginya meski terbentur di batu," ujar Gernignon-Lecomte.

Tim dokter di Grenoble juga sepakat helm tersebut turut mengurangi risiko cedera Schumi. Payen menyatakan, jika tak memakai helm, bisa jadi pria 44 tahun itu sudah tak berstatus sebagai pasien hidup. "Seseorang yang yang mendapatkan kecelakaan seperti ini tanpa mengenakan helm tak akan sampai di sini (untuk penanganan medis)," ungkap Payen.

Kolega Payen, Profesor Stephan Chabardes yang menangani operasi kepala Schumi menegaskan, benturan terjadi di sisi kanan kepala. Karena itu, cedera serius terjadi di bagian tersebut. "Dia mengalami pendarahan di beberapa bagian. Efek terburuk di sisi kanan karena benturan di sisi itu. Saat celaka, dia seperti sadar, tapi tak bisa merespon pertanyaan. Dia tak memiliki reaksi syaraf normal," terang Chabardes.

Tim medis di Grenoble mengonfirmasi bahwa pihaknya mempertahankan koma yang dialami oleh Schumi. Hal itu dilakukan untuk mendukung pemulihan, terutama demi mengistirahatkan otak pasien supaya tak terjadi pembengkakan dan pendarahan lebih parah. Dengan kondisi yang parah tersebut, para dokter belum berani memberikan prediksi proses penyembuhan Schumi. Bahkan, mereka juga tak menyimpulkan Schumi bakal pulih seperti sedia kala atau tidak.

"Saat ini kami benar-benar tak mampu berbicara tentang after effect. Kami berbicara tentang perawatan dan penanganannya dan bekerja dari jam ke jam. Kami berusaha berpacu dengan waktu. Berbagai upaya kami lakukan, kami tahu apa yang menjadi harapan ke kami dari tiap penanganan yang kami berikan," ujar Payen.

Saat insiden terjadi, Schumi bersama putranya, Mick yang berusia 14 tahun. Begitu dia dilarikan ke rumah sakit, mantan pembalap yang meraih gelar juara dunia bersama Benetton dan Ferrari itu sudah didampingi istrinya Corrina dan putri tertuanya Gina-Marie.

Menurut beberapa ahli syaraf, benturan di kepala Schumi menyebabkan pendarahan di otaknya. Sehingga, kondisi otak pun mengecil lantaran tidak menyerap oksigen. Hal ini ditegaskan oleh spesialis syaraf dari Rumah Sakit Queen Elizabeth, Tony Belli. "Anda menghadapi sebuah otak yang mengecil dan terkadang situasi ini menyebabkan pendarahaan yang begitu mudah." ujarnya yang dilansir oleh BBC. "Otak adalah organ yang lunak dan jelas harus ditangani dengan hati-hati khususnya ketika mengecil. Karena kalau tidak, kerusakan baru akan terjadi." jelasnya.

Belli juga memprediksi kalau juara dunia tujuh kali ini membutuhkan alat bantu pernafasan untuk mempertahankan hidupnya. "Dari yang saya tahu, dia tengah berada di ruang ICU dan dia akan menggunakan alat bantu pernafasan dengan perlengkapan monitor." ucapnya. "Dia sempat mencoba untuk mengatakan sesuatu kemudian ia jatuh lemas dan tidak sadarkan diri." tutup Belli."

Schumi mengoleksi 91 kemenangan dalam 19 musim karirnya di F1. Dia memenangkan dua gelar pertama bersama Benetton pada 1994 dan 1995 secara beruntun. Lima gelar berikutnya diraihnya bersama Ferrari, juga secara beruntun sejak 2000 hingga 2004.

Schumi dua kali memasuki masa pensiun. Pertama dilakukannya usai musim 2006 setelah membela Ferrari. Pada 2010, dia kembali ke lintasan F1 untuk memperkuat Mercedes GP. Setelah menjalani tiga musim tanpa kemenangan dan hanya meraih satu podium, Schumi kembali memutuskan pensiun di akhir musim 2012.

Kondisi Schumacer yang terus memburuk itu membuat banyak pebalap dan atlet menunjukkan dukungan mereka untuk kesembuhannya. Pembalap Ferrari, Fernando Alonso, menyampaikan ungkapan kesedihan. "Semoga cepat sembuh Michael. Saya berharap segera mendengar kabar baik darimu, manusia tangguh," kata pembalap asal Spanyol itu seperti dilansir Marca. Juara Formula 1 musim ini, Sebastian Vettel, mengaku terkejut dengan kabar buruk ini. "Saya sangat terkejut dan berharap dia pulih sesegera mungkin. Saya pun berharap keluarganya diberi kekuatan di situasi buruk ini."

Meski harapan hidup Schumacher semakin menipis, pembalap asal Inggris, Jenson Button, tetap memberikan dukungan. "Dukungan saya kepada Michael Schumacher di situasi sulit ini. Ketangguhan Michael melebihi orang lain untuk melewati kondisi parah ini."

Sedangkan dari MotoGP, Jorge Lorenzo dengan singkat menunjukkan dukungannya hanya dengan memposting tanda pagar #KeepfightingSchumacher melalui akun Twitternya. Tidak hanya dari para atlet motorsport, pesepakbola Alesandro Del Piero juga turut prihatin atas kondisi Schumacher. "Menyisakan perhatian untuk Michael Schumacher" "Forza Campione"," tulis legenda Juventus tersebut. (bbc/daily mail/ady/kim)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Belotelli Ngebet Pergi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler