jpnn.com, JAKARTA - Nyeri atau sakit pinggang merupakan kasus poliklinik terbanyak kedua setelah influenza. Kondisi tersebut kerap dikeluhkan pasien seiring pertambahan usia. Ada beragam sebab penyakit ini dan tidak bisa dipandang remeh.
"Nyeri atau merasakan ketidaknyamanan pada pinggang (low back pain) pada punggung bagian bawah umumnya mengalami rasa sakit yang hilang timbul maupun terus menerus, pada salah satu sisi pinggang atau keduanya," tutur dokter spesialis bedah saraf, Michael Lumintang Loe dari Siloam Hospitals Palangkaraya dalam webinar bertajuk "Capek Minum Obat ?, Sakit Pinggang Gak Sembuh-Sembuh", Senin (2/8).
BACA JUGA: Nyeri Pinggang Lebih 60 Menit Setiap Pagi? Waspadalah!
Dijelaskannya, sakit pinggang paling sering disebabkan oleh aspek mekanik, yakni cedera otot, sendi atau celah ruang saraf di area pinggang.
Selain itu, bisa akibat posisi tubuh yang salah, mengangkat benda berat, atau melakukan gerakan secara berulang.
BACA JUGA: 4 Buah Ini Ampuh Redakan Sakit Pinggang dan Punggung yang Mengganggu
"Hampir 84 persen manusia pernah mengeluhkan nyeri pinggang semasa hidupnya," ujarnya.
Selain disebabkan oleh salah gerakan, posisi atau mengangkat beban berat, lanjut dr Michael, sakit punggung bawah ini juga dapat disebabkan oleh gangguan organ dalam seperti ginjal, saluran kemih atau masalah tulang belakang.
BACA JUGA: 4 Tips Mudah Hilangkan Sakit Pinggang Secara Alami
Dikatakannya, penyebab umum penyakit ini seperti kompresi akar saraf dan peradangan, kerusakan mekanis dan inflamasi tulang, perubahan degeneratif dan tulang, juga psikogenik, dan reffered pain atau nyeri organ dalam.
Dia mengingatkan jika keluhan nyeri punggung/pinggang yang disertai gangguan buang air kecil, buang air besar atau kelemahan gerak kaki yang progresif memberat maka harus segera ditangani sebagai keadaan darurat oleh dokter.
Beberapa faktor risiko juga bisa membuat sakit pinggang, seperti pekerjaan, gaya hidup (duduk terus menerus), kurang olahraga, usia, merokok, pelemahan otot pinggul ataupun perut, obesitas, psikososial, stres dan kecemasan, penyakit organ dalam, juga pemakaian streoid yang kronis.
"Ini dapat disembuhkan apabila mendapatkan terapi yang tepat tanpa perlu operasi. Misalnya meredakan rasa sakitnya dengan mengompres area yang terasa nyeri atau sakit, mengistirahatkan pinggang dengan bantuan bantal, atau mengonsumsi obat pereda rasa sakit untuk memulihkannya," katanya.
Sementara penanganan medis modern terdapat beberapa pilihan pemeriksaan dan tes memiliki akurasi yang baik, yaitu melalui lumbar spine x-ray, CT scan, MRI, Mylograms, Post Milographic CT scan, EMG / NCU dan Discograms dan bone density test.
"Melalui terapi pengobatan, penyembuhan nyeri pinggang dapat dilihat hasilnya," ujar dr Michael.
Umumnya, tambahnya, dalam dua minggu terdapat 70 persen perbaikan, lalu meningkat hingga 90 persen pada 6 minggu.
Hanya 3 persen pasien yang tidak berhasil pada periode 6 hingga 12 minggu fisioterapi membutuhkan tindakan operasi. (esy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesya Mohamad