jpnn.com, JAKARTA - Legislator Partai Golkar Mukhamad Misbakhun mendukung penuh rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan kartu Prapekerja. Sebab, program itu dinilai akan menjadi terobosan penting dalam rangka mengurangi angka pengangguran.
“Kartu Prakerja itu adalah program Pak Jokowi sebagai capres 2019 - 2024. Kalau dikaitkan dengan APBN memang programnya belum ada pada tahun ini," ujar Misbakhun sebagaimana diberitakan JawaPos.Com.
BACA JUGA: Presiden Jokowi Resmikan Terminal Baru Bandara Depati Amir
Influencer Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - KH Ma’ruf Amin (TKN Jokowi - Ma’ruf) itu menambahkan, programKartu Prakerja memang belum ada dalam APBN 2019. Namun, katanya, jika kelak Presiden Jokowi memimpin Indonesia untuk periode kedua maka program itu akan masuk dalam rencana kerja pemerintah (RKP) untuk APBN 2020
Baca juga: Daripada Sibuk Ejek Kartu Prakerja, Kubu Prabowo Sebaiknya Lakukan Ini
BACA JUGA: Presiden Tidak Perlu Cuti Kampanye Saat Pilpres
Anggota Komisi XI DPR itu menjelaskan, kartu Prakerja adalah program untuk pencari kerja, karyawan yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), ataupun pekerja yang membutuhkan pelatihan. Bentuknya pun tak selalu uang.
"Program itu tak melulu soal pemberian uang bagi pencari kerja. Sebab, bentuknya bisa pelatihan vokasi untuk pencari kerja ataupun pegawai yang terkena PHK tapi ingin berwiraswasta," jelasnya.
BACA JUGA: Jokowi Mendadak Telpon saat PKB Kumpulkan Seribu Kiai
Melalui pelatihan vokasi, kata Misbakhun, pencari kerja ataupun pekerja bisa meningkatkan keterampilan dan kompetensi. Sebab, pelatihan vokasi ini akan menjadi bekal bagi angkatan kerja untuk meningkatkan keterampilan.
"Tujuannya agar para pencari kerja siap untuk memasuki dunia kerja atau membuka usaha," ujar Misbakhun.
Selain itu, tutur Misbakhun, melalui Kartu Prakerja maka pencari kerja akan dicarikan lapangan pekerjaan yang sesuai dengan keterampilannya (link and match). Nantinya, penerima Kartu Prakerja adalah warga negara Indonesia (WNI) pencari kerja atau calon wirausaha dengan usia minimal 15 tahun, termasuk yang sedang membangun perusahaan rintisan (start-up).
Lebih lanjut Misbakhun mengatakan, nantinya para pencari kerja akan diberi insentif pengganti upah selama menjalani pelatihan atau sertifikasi. Melalui program itu, paling tidak 2 juta peserta pelatihan akan siap memasuki dunia kerja pada 2020.
"Program ini sangat realistis untuk mengatasi pengangguran dan menyiapkan tenaga kerja terampil siap pakai," tuturnya. Berita terkait: Soal Kartu Prakerja, PKS: Anggaran Dari Mana?
Selain itu, Misbakhun mengkritik pihak-pihak yang bersikap nyinyir terhadap program Kartu Prakerja yang digulirkan Jokowi selaku calon presiden petahana. Mantan pegawai Kementerian Keuangan itu menantang kubu penantang Jokowi - Ma'ruf untuk menggulirkan konsep yang lebih baik dalam menekan angka pengangguran.
“Pak Jokowi punya tawaran nyata untuk menekan angka pengangguran. Kalau penantangnya tak punya ide, ya jangan nyinyir,” pungkasnya.(jpc/jpg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PKB Kumpulkan Seribu Kiai untuk Menangkan Jokowi - Maruf
Redaktur : Tim Redaksi