jpnn.com, JAKARTA - New York University meluncurkan NYU-Catalyst Global Executive Program: Innovative Leadership.
Program tersebut hasil kerja sama dengan Catalyst Global Consulting (Catalyst) dan Kuncie.
BACA JUGA: Lepas 21 Ribu Mahasiswa Kampus Mengajar, Nadiem Makarim: Serap Ilmu Guru
Terobosan ini bertujuan membuka akses lebih luas lagi bagi para profesional di Indonesia dan Asia Tenggara, untuk mendapatkan pembelajaran bertaraf internasional dari NYU.
Program ini diharapkan dapat menjadi bekal bagi para profesional agar memiliki kemampuan esensial untuk berkompetisi di skala global.
BACA JUGA: GWIM Bahas Berbagai Isu Perempuan dalam Sesi Learning the Art of Leadership
CEO Kuncie Hendra Saputra mengatakan bahwa inisiatif ini berharap makin banyak profesional yang bisa meningkatkan kompetensi kepemimpinannya di era yang makin dinamis dan menantang.
"Keahlian dan sumber daya NYU dan Catalyst yang dikombinasikan dengan platform manajemen pembelajaran yang inovatif dari Kuncie, kolaborasi ini akan memberdayakan para profesional untuk memperoleh pendidikan yang diakui secara Internasional tanpa perlu bepergian ke luar negeri," ujar Hendra, dalam keterangannya, Minggu (13/8).
BACA JUGA: FTUI Beri Penghargaan Istimewa untuk Dosen dan Tenaga Pendidikan
Sementara itu, CEO Catalyst Global Consulting dan Direktur Program NYU-Catalyst Global Executive Program, Reno Rafly menyambut antusias kolaborasi tersebut.
"Kami percaya program ini bisa membantu dalam membentuk para pemimpin di Indonesia dan Asia Tenggara dalam mempercepat kemajuan dan kepemimpinan dengan inovasi," tutur Reno Rafly.
Dalam program ini, Telkomsel mendukung inisiatif yang dilakukan anak usaha INDICO melalui Kuncie bersama Catalyst dan NYU.
R. Muharam Perbawamukti, Direktur Human Capital Management Telkomsel, mengatakan bahwa pihaknya berperan aktif dalam mendorong transformasi digital di Indonesia.
"Kami senantiasa berupaya membuka peluang peningkatan kapabilitas talenta Indonesia melalui platform edukasi yang dapat dijangkau oleh siapa pun agar tetap relevan dengan tuntutan industri dan tantangan global di masa depan," tutur Muharam Perbawamukti. (esy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad