jpnn.com - BATAM - Oknum Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Batam yang bertugas di Dataran Engku Putri kembali berulah.
Setelah sebelumnya sempat meminta sejumlah uang kepada penyedia jasa raket beberapa waktu lalu, mereka kembali bertindak tidak menyenangkan dengan mengusir salah seorang penyedia jasa sewa raket, Jumat (3/11) kemarin.
BACA JUGA: Seru dan Indahnya Ajang Banyuwangi Ijen Green Run
Kejadian bermula saat Poppy Indah menggelar raket yang biasa dia sewakan kepada pengunjung di alun-alun. Dua oknum Satpol PP mendatanginya dan meminta meninggalkan Engku Puteri.
"Mereka datang, dan mengusir saya," kata dia seperti diberitakan batampos (Jawa Pos Group).
BACA JUGA: Sendirian Tanpa Ajudan, Wakil Wali Kota Ikut Aksi 212
Poppy yang tidak terima dengan perbuatan tersebut, berbalik menanyakan alasan oknum Satpol PP melarang. Oknum Satpol PP terlihat semakin kesal, saat dirinya berusaha untuk mencari nama identitas oknum Satpol PP tersebut.
"Mereka tidak senang karena saya terus mencoba mencari nama mereka pada seragam yang dikenakan. Salah satu dari mereka malah sempat melayangkan tangan akan menampar saya," bebernya.
BACA JUGA: Ratusan Perawat dan Bidan Gelar Demo, Ini Tuntutannya
Sementara itu, Komandan Batalyon (Danton) Satpol PP, Raja Ismail yang mendengar peristiwa tersebut meminta maaf atas perlakuan yang diterima korban.
"Saya minta maaf atas perbuatan anak buah saya. Terlepas dari benar atau tidak akan saya tanyakan nanti," kata dia.
Dia juga akan mengundang penyewa jasa raket tersebut untuk datang ke kantor untuk mencari solusi terbaik.
"Nanti akan kita undang, biar tidak ada lagi permasalahan serupa," tukasnya.
Salah seorang saksi mata yang juga menyediakan jasa penyewaaan raket, Muhammad Alwi, mengatakan seharusnya Satpol PP adalah pengayom masyarakat.
"Polisi saja kalau mau usir orang pakai surat tugas. Seharusnya Satpol PP seperti itu. Kami sudah lama sewakan raket di sini, tapi tidak pernah ada larangan tertulis dari Pemko atau aparat lain," jelasnya.
Sementara itu, Plt Kasatpol PP Kota Batam, Nurzali belum bisa dihubungi saat dan dimintai keterangan terkait ulah bawahannya tersebut.(cr17/cr18/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... GNPF-MUI Ancang-ancang Buka Cabang
Redaktur : Tim Redaksi