jpnn.com - LEMBATA - Indonesia merupakan negara kedua terbesar penghasil sampah plastik di laut, setelah Tiongkok.
Kondisi ini ternyata menjadi perhatian Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan.
BACA JUGA: JPU Putar Sadapan KPK, Inilah Omongan Irman ke Pengusaha Gula
Utuk itu ia menegaskan perlu penanganan khusus untuk mengatasi masalah tersebut.
Sebab jika tidak diatasi dikhawatirkan akan mempengaruhi tingkat kunjungan wisatawan ke Indonesia.
BACA JUGA: Yang Mulia, Mohon Bebaskan Dahlan Iskan dan Pulihkan Nama Baiknya
"Indonesia berada pada posisi nomor dua terbesar. Perlu langkah tegas untuk mengurangi limbah plastik," ujar Luhut saat membuka puncak peringatan Hari Nusantara 2016 mewakili Presiden Joko Widodo, di Lewoleba, Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (13/12).
Itu sebuah fakta yang kurang baik, di tengah upaya pemerintah mengembangkan potensi kelautan Indonesia yang sangat memukau dunia internasional.
BACA JUGA: Ahok Menangis di Kursi Terdakwa, Politikus PAN: Air Mata Buaya
Selain mengurangi sampah plastik, sejumlah langkah lain menurut Luhut juga perlu ditingkatkan. Misalnya terus mempromosikan keindahan alam laut Indonesia.
Itulah sebabnya peringatan Hari Nusantara 2016 dilaksanakan di Lembata. Salah satu pulau terluar di NTT yang menyimpan sejuta potensi luar biasa.
Lebih lanjut Luhut mengatakan, Hari Nusantara diperingati setiap 13 Desember sejak 2001 lalu.
Peringatan dilakukan sebagai bentuk komitmen pemerintah mewujudkan cita-cita luhur Deklarasi Juanda pada 13 Desember 15957 lalu.
Di mana menetapkan konsep Indonesia sebagai sebuah negara kepulauan.
"Jadi laut itu menjadi penghubung antarpulau, bukan pemisah. Sebagai wujud persatuan dan kesatuan bangsa yang utuh di seluruh wilayah Nusantara yang memiliki 17.500 pulau dan panjang garis pantai yang mencapai 54.000 kilometer," tutur Luhut.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lulung: Hakim Tahu Air Mata Ahok Cuma Trik, Iris Kuping Saya
Redaktur : Tim Redaksi