Obama akan 'Tuntaskan' Urusan Afghanistan

Rabu, 25 November 2009 – 07:37 WIB
TUNTASKAN - Sejumlah serdadu AS yang berada di Afghanistan tengah menjalankan tugas patroli. Foto: David Furst/AFP/Getty Images.

WASHINGTON DC - Presiden AS Barack Obama memberikan pernyataannya bahwa ia bermaksud 'menuntaskan tugas' di Afghanistan, setelah keterlibatan AS selama sekitar delapan tahun dalam konflik di sanaObama menyebutkan bahwa dalam waktu dekat ia akan mengumumkan sebuah keputusan yang mungkin sudah cukup lama ditunggu-tunggu, soal pengiriman pasukan tambahan ke negeri Timur Tengah itu.

Sejauh ini, terhadap pernyataan Obama itu, seperti dirilis BBC, Rabu (25/11) dinihari WIB, sejumlah media massa di AS berspekulasi bahwa sang presiden berencana akan mengirim sekitar 34 ribu pasukan lagi ke Afghanistan

BACA JUGA: Langkah Maju Australia soal Karbon

Obama sendiri selama beberapa waktu belakangan memang cukup terbebani dengan sejumlah permintaan dari komandan pasukan di Afghanistan, yang meminta agar dikirimkan sebanyak 40 ribu pasukan lagi ke sana.

Obama juga menyebutkan bahwa sebuah review berjalan terhadap kebijakan AS di Afghanistan selama ini, sejauh ini cukup membantu
Kebijakan itu sendiri digambarkan sebagai perhatian strategis AS untuk memastikan Al-Qaeda tidak dapat beroperasi di kawasan tersebut.

"Setelah delapan tahun, yang sebagian di antaranya tidak kita 'miliki', saya rasa, apakah itu dalam konteks sumber daya maupun strateginya, adalah niat saya untuk menyelesaikan tugas ini," ungkap Obama dalam pernyataannya.

Obama menyatakan hal itu dalam sebuah konferensi pers bersama PM India Manmohan Singh yang kebetulan sedang berkunjung ke AS

BACA JUGA: Dua Produsen Susu Bermasalah Dieksekusi

Dalam kesempatan itu, ia pun menambahkan bahwa masyarakat Afghan (kelak) selanjutnya perlu "menyiapkan (diri) untuk keamanan mereka sendiri"
(ito/JPNN)

BACA JUGA: Mantan PM Jago Masak Berpulang

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jalur Gaza Tegang Lagi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler