Obama Buka Mulut, Gempuran Israel Surut

Tiap Hari, Israel v Hamas Jeda 3 Jam

Kamis, 08 Januari 2009 – 04:36 WIB
TEL AVIV – Tekanan dunia internasional agar Israel menghentikan agresi di Gaza, Palestina, diindikasikan membawa hasilMemasuki hari kedua belas penyerbuan Israel kemarin (7/1), Israel menyatakan mulai mempertimbangkan usul gencatan senjata dari berbagai pihak.

Bahkan, sebagai langkah awal, Israel menghentikan serangan di Gaza selama tiga jam setiap hari mulai kemarin

BACA JUGA: Es Kutub Mencair, London dan New York Terancam Tenggelam

Keputusan yang mereka sebut ’’koridor kemanusiaan’’ itu dilakukan untuk memberi kesempatan kepada bantuan kemanusiaan agar bisa masuk ke Gaza


’’Jeda itu dilakukan mulai pukul 13.00 sampai 16.00 waktu setempat (18.00–21.00 WIB) untuk memberi kesempatan bagi warga memperoleh persediaan makanan, bahan bakar, obat, dan bantuan lainnya,’’ kata Juru Bicara Militer Israel Avital Liebovich.

Hamas juga menerima langkah jeda perang oleh Israel

BACA JUGA: Tiru BBC, Sarkozy Larang Iklan di TV Negara

Wakil pemimpin Hamas Moussa Abu Marzouk menyatakan, selama tiga jam itu, pihaknya tidak akan meluncurkan roket atau serangan apa pun ke Israel
’’Kami menghormati jeda tiga jam itu,’’ ujarnya kepada stasiun TV Al Arabiya

BACA JUGA: Boah Israel Adu Cepat Kumpulkan Kepingan Roket



Israel juga sedang mempertimbangkan usul gencatan senjata yang diajukan Mesir dan PrancisTidak banyak rincian resmi yang dikeluarkan tentang isi proposal damai tersebut

Namun, sumber dari para diplomat mengungkapkan, usul itu berkisar tentang tuntutan Israel untuk menghentikan serangan roket ke Israel Selatan dan menghentikan penyelundupan senjata oleh Hamas dari Mesir ke GazaSedangkan Hamas menyatakan perjanjian gencatan senjata harus termasuk penghentian blokade Israel di Jalur Gaza.

Dalam rencana itu juga diserukan gencatan senjata secepatnya agar bantuan bisa masuk ke Jalur GazaJuga, segera diadakan pembicaraan antara Hamas dengan Israel tentang keamanan perbatasan.

Menteri Luar Negeri AS Condoleezza Rice menyambut baik proposal Prancis dan Mesir dengan menyatakan bahwa AS senang dan ingin memuji rencana tersebutDuta Besar Israel untuk PBB Gabriela Shalev tidak mengungkapkan apakah Israel akan menerima proposal tersebutNamun, dia menyatakan akan mempertimbangkannya dengan ’’sangat, sangat serius’’.

Di lain pihak, juru bicara resmi pemerintah Palestina menyatakan bahwa delegasi kelompok Hamas menemui Presiden Mesir Husni Mubarak untuk membahas proposal tersebut

Obama Buka Mulut


Presiden terpilih AS Barack Hussein Obama untuk kali pertama berkomentar atas krisis di Gaza kemarinDalam pernyataan resmi, dia mengutarakan keprihatinan yang mendalam atas pertempuran yang berkecamuk di Jalur Gaza

Dia berjanji segera bekerja efektif dalam menyelesaikan konflik di Timur Tengah itu setelah dirinya resmi menjabat presiden AS bulan ini’’Kami tidak akan mengkhianati janji saat kampanyeKetika memulai awal pemerintahan, kami akan berupaya efektif dan konsisten mencoba menyelesaikan konflik-konflik yang muncul di Timur Tengah,’’ tegasnya.

Obama menuturkan, dirinya selama ini diam karena tidak ingin menggerogoti kebijakan pemerintahan Bush’’Presiden George Bush sebagai presiden AS berbicara atas nama pemerintah AS dan rakyat AS saat menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan hubungan internasional,’’ kata Obama yang akan dilantik pada 20 Januari tersebut.

Dia mengungkapkan, dirinya telah dibrifing (oleh para stafnya) mengenai pertempuran di Gaza dan mengawasi perkembangannya setiap hari’’Tegasnya, saya sangat memprihatinkan konflik yang berlaku di wilayah itu,’’ ungkapnya

Pernyataan Obama tersebut berbeda dari pernyataan pemerintahan Bush selama iniBush maupun Menlu Condoleezza Rice selalu menyalahkan Hamas sebagai pemicu perang.

Saat para diplomat sedang berupaya keras mendapat jalan damai, pertempuran di Jalur Gaza tetap berlangsung sengitSelasa malam (6/1), pasukan Israel meluncurkan 40 serangan udara baru ke GazaSerangan tersebut menghancurkan 15 terowongan Hamas.

Bombardir itu dibalas tembakan sembilan roket oleh Hamas ke Israel Selatan dari wilayah Gaza pada Rabu pagi (7/1)Salah satu roket tersebut melukai seorang bayi Israel di Kota Gedera, sekitar 40 km di utara Gaza.

Sementara itu, serangan Israel pada Selasa siang terhadap sebuah gedung sekolah yang dikelola PBB berbuntut panjangSekjen PBB Ban Ki-moon langsung mengutuk tindakan biadab tersebutDia menyatakan sulit menerima alasan Israel menghancurkan sekolah yang digunakan sebagai tempat berlindung warga yang melarikan diri dari rumah-rumah mereka itu

Pejabat PBB menyebutkan, serangan brutal itu menewaskan 40 orang’’Harus diadakan investigasi independen atas tragedi itu,’’ tegas Ban Ki Moon.

Sejak perang pecah 12 hari lalu, PBB menjadikan 23 sekolah yang dikelola sebagai penampungan pengungsi daruratSampai kemarin, sudah 15 ribu warga menyesaki tempat perlindungan sementara tersebut.

Menjadi sasaran kecaman, militer Israel berdalih tentara mereka mendapat serangan mortir dari militan Hamas yang berada dalam sekolah ituNamun, alasan tersebut dibantah Juru Bicara Misi Kemanusiaan PBB di Gaza (UNWRA) Christopher GunnessDia menyatakan bahwa Hamas tidak menggunakan gedung sekolah tersebut untuk menyerang tentara Israel.

Sekolah PBB juga diberi tanda jelas berupa bendera PBBSelain itu, Israel punya pendeteksi lokasi GPS yang akurat, sehingga sulit diterima jika mereka salah sasaranJuru bicara Hamas juga menolak tuduhan penembakan roket ke Israel itu dilancarkan dari dalam sekolah.

Lebih dari 625 orang Palestina kini dipastikan terbunuh dan 2.900 lainnya terluka sejak Israel memulai gempuran 12 hari laluPara pejabat Kementerian Kesehatan Palestina menuturkan, setidaknya 195 anak menjadi korban jiwa dalam konflik tersebut

Dari pihak Israel, delapan tentara tewasEmpat orang di dalam wilayah Israel terbunuh oleh roket(AP/AFP/kim)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Leon Panetta Pimpin CIA


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler