Obama Diingatkan Soal Bradley Effect

Rabu, 15 Oktober 2008 – 14:49 WIB
WASHINGTON - Asalkan tak jeblok di debat terakhir yang diadakan hari ini (15/10) di Hofstra University, Hempstead, New York, jalan Barack Obama menuju Gedung Putih bakal terbuka lebarSebab, berbagai jajak pendapat masih terus menempatkan calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat itu di atas rivalnya dari Partai Republik, John McCain, dengan keunggulan yang kian melebar

BACA JUGA: Thiland Segera Tarik Biskuit Bermelamin



Misalnya, hasil polling Quinnipiac University untuk Washingtonpost.com dan Wall Street Journal yang hasilnya dirilis kemarin (14/10)
Obama unggul dua digit atas McCain di tiga negara bagian penting, yakni Minnesota, Michigan, dan Wisconsin

BACA JUGA: Soyuz dan Richard Garriot Bergabung di ISS

Sedangkan di Colorado, pria berdarah Kenya itu unggul sembilan poin


Keunggulan di empat negara bagian tersebut mempertegas keunggulan Senator Illinois itu secara nasional

BACA JUGA: Lakukan Money Politik, Partai PM Somchai Bisa Bubar

Survei nasional terakhir Washington Post/ABC News memperlihatkan Obama meraup 53 persen dukungan daripada McCain yang hanya 43 persenSedangkan survei Gallup menunjukkan Obama mengantongi 51 persen berbanding 41 persen untuk McCainPada jajak pendapat lain yang dihelat CNN, Obama unggul 8 persen poin daripada rivalnya yang juga veteran Perang Vietnam itu dengan angka 50-42

Obama harus "berterima kasih" pada krisis finansial yang membelit AS atas keunggulannya di berbagai polling tersebutProgram-program pemulihan ekonominya dinilai lebih realistis dan menjanjikan daripada McCainSebagai kandidat Republik, McCain juga otomatis terimbas efek negatif krisis tersebutSebab, krisis terjadi di masa pemerintahan George WBush yang notabene seorang Republikan

Tapi, Obama sebaiknya juga tak terlalu terbuai keunggulan ituDia harus belajar pada pengalaman Tom Bradley, kandidat wali kota Los Angeles pada 1982 yang juga berkulit hitamKetika itu, dalam berbagai polling, Bradley unggul jauh atas pesaingnya dari Republik, George DeukmejianNamun, pada hari pemilihan, Bradley ternyata kalahKejadian itu kemudian dikenang sebagai "Bradley Effect"

"Banyak pemilih yang dalam polling memilih Bradley ternyata tidak muncul di tempat pemungutan suara saat hari pemilihan," kenang Charles Henry, anggota tim riset Bradley(AP/CNN/WashingtonPost/erm/ttg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Biskuit Asal Thailand Bermelamin


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler