Obama pun Jengkel pada Mubarak

Dilontarkan dalam Kritik Tertulis

Sabtu, 12 Februari 2011 – 03:45 WIB

WASHINGTON
- Keputusan Presiden Mesir Hosni Mubarak untuk bertahan sampai September mendatang membuat Gedung Putih kesalBahkan, Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama pun dibuat gemas

BACA JUGA: Akhirnya Hosni Mubarak Tumbang

Kamis malam waktu setempat (10/2) alias kemarin pagi WIB (11/2), pemimpin 49 tahun tersebut melayangkan kritik.
   
Dalam kritik tertulisnya untuk Mesir, Obama mempertanyakan kesungguhan perubahan yang dijanjikan rezim Mubarak
Mantan senator muda Illinois itu, tampaknya, tidak puas dengan perombakan ala Mubarak

BACA JUGA: Bom Domodedovo Dirakit di Desa

Sebab, presiden gaek yang sudah memerintah Mesir selama hampir 30 tahun itu tidak melepaskan cengkeramannya pada pemerintahan
Dia hanya mengalihkan kekuasaan pada wakil presiden pilihannya, Omar Suleiman

BACA JUGA: Bom Bunuh Diri di Pakistan Renggut 31 Jiwa


   
"Sebagian besar rakyat Mesir masih tidak yakin bahwa pemerintah mereka bakal melakukan perubahan yang serius dan benar-benar beralih ke jalur demokrasiKarena itu, pemerintah bertanggung-jawab menjelaskan perubahan yang mereka maksudkan dengan gamblang, kepada seluruh rakyat Mesir dan masyarakat dunia," papar Obama seperti dikutip Associated PressKomentar itu dia sampaikan usai menyaksikan pidato Mubarak yang membuat massa oposisi di Tahrir Square kecewa
     
Lebih lanjut, Obama mengimbau kepada pemerintahan Mubarak untuk mampu menyajikan perubahan yang seriusBukan sekadar kosmetik"Kairo harus benar-benar menempuh jalan yang konkret, kredibel dan tegas menuju pemerintahan demokrasi sesungguhnya," harap presiden ke-44 Negeri Paman Sam tersebutDi hadapan para staf dan pejabat Gedung Putih yang ikut menyaksikan pidato Mubarak bersamanya, Obama mengaku kecewa mendengar keputusan pemimpin 82 tahun itu
   
Meski kecewa terhadap Mubarak, Obama sama sekali tidak menyebut nama presiden keempat Mesir itu dalam kritik tertulisnyaDia hanya mengimbau kepada rezim yang sekarang berkuasa di Negeri Piramida itu untuk menyegerakan pergantian pemimpinSebab, sebelumnya santer terdengar rumor bahwa Mubarak akan mengumumkan pengunduran dirinya dalam pidato nasional Kamis malam laluBahkan, CIA pun sempat optimistis Mubarak akan meletakkan jabatannya
      
"Saya rasa, perubahan yang dilakukan pemimpin Mesir kurang terbaca dan cenderung tidak terarahTidak jelas apakah keputusan tersebut layak, tepat dan berguna bagi reformasi yang diagendakan," kata ObamaTanpa meninggalkan kursi presiden, menurut dia, Mubarak masih akan menggunakan pengaruhnya untuk mengatur pemerintahanDengan demikian, perubahan yang didambakan rakyat Mesir lewat serangkaian protes selama 17 hari terakhir, tidak akan pernah terwujud
   
Namun, para pengamat politik di Washington, tidak yakin kritik tertulis Obama tersebut bakal mempengaruhi keputusan MubarakSebab, Gedung Putih tidak terlalu digdaya di hadapan KairoKarena itu, Obama pun tidak menyebutkan langsung nama Mubarak dalam kritik yang dia layangkan kemarinPadahal, dalam pidatonya Kamis malam lalu, Mubarak jelas-jelas menyebut AS sebagai kekuatan asing yang tidak akan mampu mendiktenya
   
"Dia (Mubarak) menantang mereka (Gedung Putih)," kata Joel Rubin, mantan pejabat Departemen Luar Negeri AS di bawah pemerintahan Presiden George WBushPria yang kini menjabat sebagai wakil direktur pada kantor Jaringan Keamanan Nasional di Washington itu menyebut kalimat Mubarak itu sebagai batu sandungan bagi WashingtonSebab, Mubarak sudah dengan gamblang menempatkan AS sebagai hambatan dalam proses reformasi internal negerinya(hep/ami)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tewas Akibat Bokong Maut Impian


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler