Obat Ditarik, Penjualan Bersih Kalbe Farma tak Sampai 5 persen

Jumat, 01 Mei 2015 – 17:36 WIB

jpnn.com - JAKARTA - PT Kalbe Farma menunjukkan kinerja keuangan yang buruk pada triwulan pertama 2015. Perusahaan farmasi papan atas Indonesia itu hanya mampu membukukan penjualan bersih sebesar Rp 4,247 miliar.

Jumlah itu memang menunjukkan peningkatan dibandingkan periode yang sama pada 2014 lalu. Saat itu, Kalbe Farma mampu mengemas penjulaan bersih sebesar Rp 4,067 miliar. Artinya, mereka hanya menunjukkan pertumbuhan sebesar 4,4 persen.

BACA JUGA: Kembangkan Jaringan Infrastruktur Gas, PGN Rampungkan Pipa Kalija I

Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan Kalbe, Vidjongtius mengatakan, situasi makro yang cukup menantang menyebabkan penurunan daya beli dan nilai tukar rupiah melemah.

"Tingkat inflasi yang tinggi pada tahun 2014 sekitar delapan persen masih berdampak pada daya beli masyarakat hingga triwulan pertama tahun ini," ujar Vidjongtius di Jakarta, Jumat (1/5).

BACA JUGA: Penumpang Melonjak, KAI Tambah Jumlah Gerbong

Di samping itu, lambatnya pertumbuhan juga dipengaruhi penjualan yang negatif di bisnis distribusi dan logistik serta dampak penarikan salah satu produk obat resep. Namun, Vidjongtius enggan menyebut nama produk yang ditarik tersebut.

Di sisi lain, laba bersih Kalbe Farma tumbuh sebesar 7,2 persen, mencapai Rp 529 miliar di triwulan I tahun 2015. Jumlah itu meningkat cukup tajam dibandingkan periode yang sama pada 2014 lalu ketika mampu mengemas Rp 493 miliar.

BACA JUGA: Long Weekend, Tiket KA Ludes

"Kalbe akan mempertahankan pertumbuhan laba operasional dengan meningkatkan efektivitas penjualan dan pemasaran, serta memonitor biaya-biaya operasional lainnya," tegas Vidjongtius. (chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Apresiasi Langkah Menkeu Batalkan Revisi PPh Pelayaran Dalam Negeri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler