jpnn.com - JAKARTA - Pemimpin Redaksi Tabloid Obor Rakyat Setyardi Budiono menyatakan alasan mengapa dirinya menyebarkan tabloid ke pesantren. Menurutnya, lingkungan pesantren selama ini belum terjamah informasi media mainstream.
Asisten Staf Khusus Presiden itu mengatakan, pihaknya punya pasar tersendiri untuk menyebarkan tabloid tersebut.
BACA JUGA: Petinggi Hanura Berseberangan dengan Pernyataan Wiranto
"Yang saya buat ini pasar spesifik. Alasan pesantren saya menganggap mereka belum ada yang menerima informasi," katanya saat memenuhi panggilan Penyidik Bareskrim Polri, Senin (23/6).
Karenanya, Setyardi memastikan bahwa tabloidnya itu akan terus diterbitkan tak hanya pada musim pemilihan presiden ini saja. Menurut Setyardi, saat ini baru tes pasar saja dan ternyata responnya luar biasa.
BACA JUGA: Dua Hakim Beda Pendapat Dalam Putusan Susi Tur Andayani
"Insyaalah berlanjut tidak hanya pilpres, ini baru tes pasar. Ternyata responnya luar biasa, Tagline Indonesia Bebas Bicara," kata Setyardi.
Dalam waktu dekat, ia mengaku akan serius untuk menggarap Tabloid Obor Rakyat. "Iya dong, pertama pasca 98 kita menerbitkan koran itu tidak perlu SIUP," katanya.
BACA JUGA: Pekan Ini, Formasi CPNS Ditetapkan MenPAN-RB
Menurutnya, hal itu bukan masalah, tergantung pasar mau menerima atau tidak. "Kalau tidak diterima pasar, mati," katanya.
Ia pun mengklaim banyak pihak yang menghubunginya dengan maksud untuk menyumbang. "Teman-teman sekolah saya," katanya.
Dia mengatakan, dalam teori iklan kalau pembacanya banyak maka iklannya akan masuk. "Kalau pembacanya banyak itu iklan masuk, yakin," pungkasnya.
Dia pun mengingatkan di dunia pers harusnya opini dibalas opini. Seharusnya, kata dia, kalau pemberitaan Obor Rakyat dianggap bermasalah, harus diselesaikan dengan hak jawab.
"Kalau ada hak jawab saya muat semua, harus dilayani. Sampai hari ini belum ada hak jawab yang masuk, kalau ada masuk wajib hukumnya," katanya.
Dia pun mengaku tidak pernah mengarahkan pemberitaan untuk menyerang capres tertentu. "Saya profesional sebagai insan jurnalis," katanya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dahlan Iskan Becek-becekan di Sawah Bantu Petani Memburu Tikus
Redaktur : Tim Redaksi