jpnn.com, JAKARTA - Polri mengaku telah memonitor kabar rencana terbit ulang tabloid Obor Rakyat yang sempat membuat heboh dengan berbagai berita fitnah pada Pilpres 2014 silam. Menurut Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo, pihaknya menyerahkan masalah itu ke Dewan Pers.
"Itu sangat tergantung dari Dewan Pers yang berwenang mengawasi media itu," ujar Dedi di Mabes Polri, Kamis, (10/1).
BACA JUGA: Solidarity Tour PSI demi Kemenangan Jokowi
Pada intinya, Polri hanya menerima rekomendasi dari pihak Dewan Pers jika nantinya Obor Rakyat melakukan tindak pidana kembali.
"Jadi, kalau nanti diberikan rekomendasi ke polisi, bisa disidik ya kami sidik seperti tahun 2014 lalu," sebut Dedi.
BACA JUGA: Benda Mencurigakan di Rumah Ketua KPK Telah Diidentifikasi
Dia pun menegaskan, Polri sangat siap apabila Dewan Pers telah memberikan rekomendasi. "Kami siap dan sangat tergantung Dewan Pers yang meng-assesment itu," tegas dia.
Diketahui, belakangan tersiar kabar keluarnya Pemimpin Redaksi Tabloid Obor Rakyat Setiyardi dari penjara bersamaan dengan niatnya menerbitkan kembali tabloid yang sempat membuat heboh Pemilu 2014.
BACA JUGA: Perindo Berpeluang Masuk 5 Besar Pemilu 2019
Tabloid itu sempat menurunkan tulisan dengan judul halaman muka 'Capres Boneka', pada Mei 2014. Dalam tabloid itu disebut Jokowi keturunan Tionghoa dan mempertanyakan asal usul keluarga mantan gubernur DKI Jakarta tersebut. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PKS Nilai KPU Mendelegitimasi Diri Sendiri
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan