jpnn.com, JAKARTA - Partai Persatuan Indonesia (Perindo) diprediksi menjadi kekuatan besar pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.
Partai pimpinan Hary Tanoesoedibjo itu dinilai bisa menghuni lima besar dan merusak dominasi partai-partai yang lebih tua.
BACA JUGA: PKS Nilai KPU Mendelegitimasi Diri Sendiri
"Potensi itu selalu ada jika ada kejutan baru dari strategi baru Perindo. Saya kira memungkinkan akan terjadinya lompatan suara," ujar analis sosial politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun, Rabu (9/1).
Menurut dia, kinerja mesin partai harus optimal sehingga tujuan bisa tercapai.
BACA JUGA: Jokowi Ikut Bicara soal Upaya Mendelegitimasi KPU, Tegas!
Dia menambahkan, kerja mesin politik yang dahsyat, militan, dan berbasis riset sangat diperlukan karena strategi jitu harus berbasis riset.
“Militansi mesin politik dan strategi kampanye berbasis riset itu yang bisa membuat Perindo menentukan langkah-langkah strategis dalam 2 bulan ke depan," katanya.
BACA JUGA: Bawaslu Menangani Dugaan Perusakan Spanduk Caleg Tina Toon
Menurut pria yang karib disapa Kang Ubeid itu, kepengurusan Partai Perindo hingga tingkat ranting bisa menjadi ujung tombak untuk meraup suara dan memperoleh kemenangan pada Pemilu dan Pilpres 2019.
"Perluasan jaringan dan pengurus di tingkat paling bawah memungkinkan ruang daya kampanye yang luas dibandingkan jika tidak ada perluasan kepengurusan di tingkat yang paling rendah," kata Kang Ubeid.
Sebelumnya, survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan Perindo menjadi satu-satunya partai pendatang baru yang mampu meraih elektabilitas hingga tiga persen dibandingkan partai lainnya.
Elektabilitas partai baru, yakni PSI, Partai Berkarya, dan Partai Garuda selalu berada di bawah satu persen.
LSI Denny JA mencatat Perindo meraih angka 1,7 persen pada Agustus 2018, September 1,4 persen, Oktober 3,0 persen, November 2,2 persen dan Desember 1,9 persen.
Dengan margin of error 2,9 persen, ambang batas presidential threshold sebesar empat persen sudah terlampaui.
Adapun survei LSI Denny JA pada Desember 2018 menyebutkan enam partai peserta pemilu mendatang yang tidak akan mencapai target PT meski ditambah dengan angka margin of error survei ini sebesar 2,9 persen.
Keenam partai itu ialah Hanura dengan perolehan 0,6 persen, PBB (0,2 persen), Garuda (0,2 persen), PSI (0,1 persen), Berkarya (0,1 persen), dan PKPI (0,1 persen). (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perindo Sudah Menang di Udara Jelang Pemilu 2019
Redaktur & Reporter : Ragil