BACA JUGA: Thai-Kamboja Sepakat Jeda Saling Serang
Produk yang ditengarai masih tercemar melamin itu dijual dengan harga diskon kepada para mahasiswa
BACA JUGA: Perkonomian Dunia dalam Bahaya
Di supermarket universitas, tumpukan boks susu Mengniu dan produk turunannya Yili yogurt -keduanya merupakan merek yang ditarik- dijual kurang dari CNY 20 (Rp 29 ribu) atau separo harga dari harga asli
BACA JUGA: Millvina Dean, Kisah Haru Survivor Terakhir Tragedi Titanic
Penawaran yang sangat murah tersebut sangat menggiurkan dan menggoda warga Guangzhou, termasuk Chen Gang, mahasiswa yang biasanya tidak minum susu"Itu sangat murah, saya bisa menghemat uangSaya pikir tidak masalah jika saya meminumnya barang sedikit, toh saya cukup sehat," ujarnya seperti dikutip Guangzhou DailyMahasiswa lain yang tidak ingin disebut namanya mengatakan bahwa dia dibujuk diler susu untuk menjualkannya secara door to door di asrama
Sementara itu, pusat pengumpulan susu sapi di Hohhot, Tiongkok, melarang penggunaan bahan kimia beracun dan mengembalikan reputasi merekaDi Mongolia Dalam ada 2,5 juta sapi yang merupakan sumber mata pencaharian utama puluhan ribu petani miskinMereka menyuplai hasil perahannya kepada dua perusahaan besar, Yili Industrial Group dan Mengniu Dairy
"Tentu saja ini menyangkut reputasi area kami dan dua perusahaan tersebutNamun sekarang kami berusaha mengembalikan hal negatif menjadi positif dan mendapatkan kepercayaan customer lebih luas," ujar Deputi Gubernur Mongolia Dalam Ren Yaping.
Skandal susu yang tercemar itu mencuat ketika melamin, bahan kimia yang umumnya digunakan untuk membuat plastik, ditemukan di dalam produk susu dan turunannya untuk meningkatkan kandungan proteinnyaKemudian, ditemukan lebih dari 20 perusahaan susu Tiongkok memproduksi susu yang tercemar, termasuk susu bubuk bayi dan produk turunannyaEmpat bayi meninggal dan sedikitnya 53 ribu yang lain masuk rumah sakit karena menderita sakit ginjal(AFP/Rtr/erm/ami)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jalan Barack Obama Kian Lempang
Redaktur : Tim Redaksi