Oesman Sapta: 4 Pilar MPR Bukan Barang Impor

Minggu, 10 April 2016 – 02:46 WIB
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Oesman Sapta Odang. FOTO: JPNN.com

jpnn.com - MEMPAWAH – Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Oesman Sapta Odang mengingatkan masyarakat Mempawah tidak malu mempelajari ideologi bangsanya sendiri. Sedangkan bagi yang sudah merasa cukup penguasaan ideologi kebangsaannya, menurut Oesman, tidak segan-segan untuk berdiskusi minimal dengan anggota keluarganya sendiri soal Empat Pilar MPR.

“Empat Pilar MPR ini digali dari Tanah Air Indonesia. Bukan barang impor. Jadi tidak usah malu mendalami dan memahaminya terus-menerus,” kata Oesman, di Mempawah, Kalimantan Barat, Minggu (9/4).

BACA JUGA: KBRI Qatar Usulkan Pelatihan Bahasa Bagi Diaspora Indonesia

Sebagai pedoman berbangsa dan bernegara lanjutnya, Empat Pilar ini harus selalu dijaga eksistensinya terutama di tengah-tengah keluarga.

“Keluarga adalah institusi penting dan strategis untuk pembentukan karakter bangsa. Kalau para orang tua di Mempawah tak peduli dengan Empat Pilar, jangan salahkan anak-anak kita nantinya lebih mengagung-agungkan negara lain," ujarnya.

BACA JUGA: MPR Soroti Masalah Ekonomi dan Kedaulatan

Apalagi Kabupaten Mempawah ini, kata dia, sangat rentan dengan pengaruh ideologi lain karena sangat dekat dengan Negara Malaysia dan merupakan kawasan transit menuju Pontianak.

“Makanya, setiap orang tua saya minta lakukan investasi ideologi kepada anggota keluarganya agar tetap puny jatidiri dalam pergaulan internasional," pinta seantor dari Kalimantan Barat ini.

BACA JUGA: Oesman Sapta: Jangan Malu Mendalami 4 Pilar MPR

Dia mencontohkan sebagai sesama negara maju terlihat betul ragam karakter warga negaranya. "Itu terjadi karena ideologi di masing-masing negara. Boleh putra-putri Mempawah ini bergaul dengan masyarakat internasional, tapi harus memperlihatkan jatidirinya sebagai masyarakat Indonesia," kata dia.

Bahkan secara empiris lanjutnya, kedalaman ideologi yang dimiliki oleh seseorang sangat berpengaruh terhadap spirit hidupnya.

“Kalau ideologi sudah mantap dalam diri seseorang, biasanya tidak mau sembarangan menerima tawaran kerja ke luar negeri. Pasti dia kreatif dan berbudaya untuk mengatasi kebutuhan hidupnya," katanya Oesman.(fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Abidin Fikri: Sosialisasi 4 Pilar Harus Seperti Ini


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler