Offline dan Online Bersinergi, Bhineka Tumbuh 3 Digit

Kamis, 25 Februari 2016 – 17:42 WIB
Hendrik Tio (dua dari kiri) CEO Bhinneka menandai ulang tahun Bhinneka ke-23. FOTO: NORA/ JAWA POS

jpnn.com - JAKARTA – Memulai bisnis dari perusahaan distributor pada 1993 hingga kemudian berkembang menjadi e-commerce yang berfokus pada market 3C (computer, communication, consumer electronic), Bhinneka melesat dengan growth tiga digit pada 2015 atau lebih dari 100 persen.

Angka kunjungan per hari mencapai 185 ribu visitors serta 21 juta page views per bulan. Dengan traffic sebesar 400 ribu transaksi per tahun. Dalam perjalanan 23 tahun bisnisnya, Bhinneka memperluas kategori produk di antaranya produk lifestyle dan home decor

BACA JUGA: FANTASTIS! Target Pajak Daerah Ini Rp 4,58 Triliun

Namun, fokus utama masih pada kategori 3C tersebut. Memayungi 2.600 merchant serta lebih dari 120 brand-brand kenamaan seperti Nikon, Lenovo, Samsung, Microsoft, Asus, dan banyak lainnya.

Ekspansi dan inovasi terus diluncurkan. CEO Bhinneka.com Hendrik Tio optimistis angka pertumbuhan tahun ini bisa melebihi tahun sebelumnya. Saat ini Bhinneka memiliki 17 representative office

BACA JUGA: 3 Alasan Mewajibkan Facebook Berbadan Usaha Indonesia

”Target di tahun ini bisa berkembang menjadi 35 representative office yang menjangkau seluruh provinsi,” ujarnya ditemui dalam perayaan ulang tahun ke-23 Bhinneka di kawasan Senayan, Jakarta, Selasa (23/2).

Keunikan yang dimiliki Bhinneka, mereka juga punya offline store. Enam di Jakarta dan satu di Surabaya. Sinergi online store dan offline store ini menjadi traction yang menumbuhkan trust customer. ”Offline store yang mendekatkan kita dengan pelanggan,” ungkapnya. 

BACA JUGA: Facebook, Twitter, Google Kena Imbas Pencanangan Transaksi E-Commerce

Sebab, untuk produk-produk 3C, masih banyak customer yang ingin melihat langsung sekaligus mendapat penjelasan terlebih dulu sebelum memutuskan pembelian.

Penjualan Bhinneka hingga saat ini utamanya masih ditopang offline. Yaitu, sebesar 60 persen dari total transaksi. Namun ke depan, Hendrik meyakini pertumbuhan online makin melejit sehingga pihaknya tidak terlampau agresif menambah offline store.

Dengan kategori produk yang berfokus pada produk komputer, gadget, dan elektronik, customer Bhinneka masih didominasi laki-laki. ”Perbandingannya sekitar 70:30. Namun, dengan makin beragamnya varian, mungkin sekarang 60:40,” ucap Leo Antonius, director strategic business expansion Bhinneka. Penambahan varian produk seperti lifestyle dan home decor sejak 2011. Tak hanya itu, pihaknya menambahkan layanan Bhinneka Marketplace di mana setiap merchant dapat menjual produknya setelah melalui kurasi terlebih dulu.

Aman, tepercaya, serta layanan purna jual. Tiga hal itu disebut Leo sebagai kekuatan yang tidak dipunyai marketplace lain. ”Service-lah yang membuat customer dan Bhinneka terkait. Kami melihat customer elektronik lebih suka menanyakan layanan servis ke toko tempat dia membeli,” papar Leo. (nor)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... UNIK! Gokil: Jasa Setrika Keliling di Bekasi yang Omzetnya Boleh Juga


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler