jpnn.com - JAKARTA - Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama bertekad tidak cuti kampanye jelang Pilkada 2017. Menurut Ahok, sapaan karibnya, ada alasan kuat yang membuatnya tidak mengambil cuti.
Yakni, menjamin anggaran DKI yang berpengaruh untuk kegiatan 2017 dialokasikan dengan baik. Belum lagi, Jakarta akan memasuki musim penghujan. Kalau Jakarta sampai banjir, kerja kerasnya selama dua tahun memimpin ibu kota akan sia-sia
BACA JUGA: Mengapa Mesti Risma? Kami Pengin Tahu
“Gue kerja, tiba-tiba masuk orang. Anggaran dan serapannya kacau balau. Semua got tersumbat dan banjir. Kira-kira, orang bilang saya gagal enggak? Gagal dong," ujarnya.
Dengan bahan pertimbangan itu, Ahok memilih tidak cuti. Apalagi, dia dijamin konstitusi kerja selama 60 bulan. Nah, jika sampai terbuang empat bulan, semua impiannya untuk membangun Jakarta bisa berantakan.
BACA JUGA: Di Hadapan Kader PDIP, Zaini Abdullah Berjanji Jaga Perdamaian Aceh
"Mereka pasti bilang, wah Ahok payah. Ditinggal sebentar saja sudah rusak," terangnya.
Karena itu, untuk mengantisipasi, dia ingin ada kepastian hukum. Keingin mengontrol anggaran itu dilakukan bukan karena tidak percaya kepada jajaran PNS.
BACA JUGA: Hasto Ajak Risma Temui Kader PDIP di Aceh
Menurutnya, ada PNS yang kinerjanya baik. Misalnya, Kepala Badan Perencaan dan Pembangunan (Bappeda) DKI Tuty Kusumawati. (rya)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bersama Golkar, Demokrat Yakin Kalahkan Petahana
Redaktur : Tim Redaksi