jpnn.com, KOTAWARINGIN TIMUR - Said Johar (55) marah saat istrinya, Kartika Seriani, tak mau disentuh dan malah memainkan handphone (hp) saat tengah malam. Kartika, warga Sampit, Kotawaringin Timur, Kalteng, dicekik suaminya hingga napas berhenti.
Informasi yang dihimpun, peristiwa nahas itu terjadi Minggu (31/12) sekitar pukul 00.30 WIB. Saat itu, Kartika Seriani dan Said Johar berada di kediaman mereka. Dini hari itu Said melihat istrinya masih memainkan telepon selulernya.
BACA JUGA: Rekonstruksi Kasus Suami Bunuh Istri, Tunggu Pelaku Pulih
Said kembali mengecek ke kamar dan bermaksud untuk tidur di samping istrinya. Namun, saat ingin disentuh, korban menangkis.
Setelah itu, pelaku pun kembali menyentuh istrinya. Namun, jari tengah tangan sebelah kanan pelaku digigit oleh korban. Said emosi hingga menaiki tubuh korban dan mencekik leher istrinya yang berprofesi sebagai guru di SMPN 9 Sampit tersebut.
BACA JUGA: Pembunuh Istri Dibekuk di Hutan, Gagal Bunuh Diri
Usai mengetahui sang istri tidak bernapas, pelaku pun sempat mengangkat korban ke atas kasur lantas meninggalkannya. Pelaku kemudian pergi mendatangi keluarganya di Mentaya Seberang, Kecamatan Seranau.
Setelah tiba, ia pun menceritakan kepada keponakannya bahwa dia telah mencekik istrinya hingga tewas. Diduga karena ingat kesalahannya, ia pun meminta keponakannya untuk mengantarkannya menyerahkan diri ke kantor polisi.
BACA JUGA: Suami Bunuh Istri yang Sering Keluar Malam
Di rumah beton nomor 60 Jalan Walter Conrad, Kelurahan Baamang Tengah, Kecamatan Baamang itu, mereka tinggal bersama anak bungsu yang duduk di bangku SMP. Sebelumnya, bahtera rumah tangga pasangan suami istri (pasutri) dirundung masalah. Sebulan terakhir, sang istri mengajukan gugatan cerai.
"Kami mendapat kabar ditelepon oleh anaknya. Katanya, mamah meninggal. Saya tanya, kenapa? Dia jawab, dibunuh oleh bapak. Lalu kami ke sini,” ucap Haidi Nur, suami dari Anida S Nelwan adik kandung korban, saat dibincangi di rumah duka, Senin (31/12).
Menurut Haidi, pelaku memang tidak bekerja dan pasutri ini mau bercerai. “Dia (korban, red) mau mengajukan gugatan cerai," tambahnya.
Bahkah rencananya, Selasa 1 Januari 2019, korban akan melaksakan akikah cucu yang ketiga. Bahan-bahan masakan dan undangan pun sudah disebarkan. Pihak keluarga tidak mengira Kartika akan tewas di tangan suaminya sendiri.
"Mereka sudah menikah dari tahun 2004. Kalau masalah ini, memang sudah lama mengajukan gugatan cerai sebulan yang lalu. Ayah kandung saya sudah meninggal," ucap Reski Yuliani anak kandung korban saat dibincangi di halaman Kamar Jenazah RSUD dr Murjani Sampit, Senin (31/12).
Kapolsek Baamang AKP Agoes Trigonggo mengatakan pihaknya mendapat laporan hingga menjemput pelaku yang telah menyerahkan diri di Polsek KPM. Pihaknya juga telah mendatangi rumah korban dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) mengavakuasi korban dan melakukan visum di RSUD dr Murjani Sampit.
“Pelaku sudah kami jemput dan diamankan,” kata Kapolsek Baamang AKP Agoes Trigonggo saat di konfirmasi di Polres Kotim.
Korban sudah dipulangkan ke rumah duka dan dimakamkan oleh pihak keluarga. Diduga, motif pembunuhan ini lantaran istri mengajukan gugatan cerai dan pelaku tidak ingin bercerai atau masih ingin bersama. (ais/ami)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Suami Menyerahkan Diri setelah Bunuh Istri
Redaktur & Reporter : Soetomo