jpnn.com - JAKARTA -- Pengamat politik Amir Hamzah menyatakan bahwa Prabowo Subianto-Hatta Rajasa sangat dewasa menghadapi dinamika politik dan menghormati konstitusi.
Karenanya, ia melanjutkan, Prabowo-Hatta tidak mau memanfaatkan kasus untuk menjatuhkan kompetitornya, Joko Widodo-Jusuf Kalla.
BACA JUGA: Disurati Malaysia, RI Pastikan Asap Segera Diatasi
"Kubu Prabowo tidak mau memanfaatkan kasus kompetitor di pilpres ini untuk menghantam lawannya," ungkap Amir kepada wartawan, Kamis (26/6) malam.
Selain itu, kata dia, bekas Ketua MK yang kini jadi Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, Mahfud MD, bisa saja menganalisa kasus itu dengan tepat.
BACA JUGA: KPK Isyaratkan Jerat MS Kaban jadi Tersangka
Tapi, ia melanjutkan, Mahfud sebagai Ketua Tim Pemenangan tidak mau mengambil keuntungan dari peristiwa ini.
"Tetapi sepertinya dia (Mahfud) mempertimbangkan resiko konstitusi jika kasus tersebut dibuka sebagai bahan kampanye," ujarnya.
BACA JUGA: LSI: Menang di Jabar, Jokowi Jadi Presiden
Dijelaskan Amir, kalau kubu Prabowo-Hatta membuka kasus tersebut dan menggunakannnya untuk menekan Jokowi, maka pasangan Jokowi-JK bisa kacau.
Sementara Komisi Pemilihan Umum sudah menetapkan pencapresan Jokowi dan ini bisa merusak konstitusi.
"Jadi buat apalagi dibuat Pilpres? Itulah saya mengatakan bahwa pasangan Prabowo-Hatta sangat menjunjung tinggi konstitusi," kata dia.
Menurut Amir, pihak penegak hukum juga sedang menunggu momen yang pas untuk menindaklanjuti temuan yang menyangkut pasangan Jokowi-JK.
"Kalau saya berpikir positif saja, mungkin mereka menunggu waktu yang pas," pungkasnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Saksi Ungkap Bon Sementara Rp 2 Miliar untuk Anas dari Adhi Karya
Redaktur : Tim Redaksi