jpnn.com, BRUSSELS - Carles Puigdemont ogah memenuhi panggilan Pengadilan Tinggi Spanyol. Bekas pimpinan Catalunya itu memilih tetap bertahan dalam pengasingan di Belgia.
Ancaman Madrid untuk mengirimkan surat perintah penangkapan ke Belgia pun tidak membuatnya gentar. Dia tahu pemerintah Negeri Matador itu tak bisa menyentuhnya di sana.
BACA JUGA: Bubar! Pentolan Catalunya Merdeka Ngacir ke Luar Negeri
”Klien saya tidak akan pulang. Setidaknya, dia tidak akan terbang ke Spanyol dalam beberapa pekan ke depan,” kata Paul Bekaert, pengacara Puigdemont, saat diwawancarai stasiun televisi Belgia, VTM, pada Selasa malam (31/10).
Itu dilakukan karena Puigdemont ingin tetap menghirup udara bebas sampai pemilihan umum (pemilu) regional dihelat pada 21 Desember. Sebab, dia hendak mencalonkan diri lagi.
BACA JUGA: Jabatan Dipreteli, Pemimpin Catalunya Berpotensi Masuk Bui
Pada Senin (30/10), jaksa pemerintah menjerat Puigdemont dengan dakwaan pemberontakan dan penghasutan. Dia juga dianggap bersalah karena tetap nekat menggelar referendum kemerdekaan Catalunya pada 1 Oktober. Padahal, pemerintah pusat sudah melarangnya.
Dalam referendum yang diikuti tidak sampai separo Catalan yang mempunyai hak pilih itu, kubu pro kemerdekaan menang.
BACA JUGA: Tak Mau Merdeka, Ratusan Ribu Warga Catalunya Turun ke Jalan
Referendum yang sebenarnya tidak memiliki kekuatan hukum tersebut membuat hubungan Madrid dan Barcelona kian buruk. Puncaknya terjadi pada Jumat (27/10) saat Senat Spanyol sepakat memberlakukan pasal 155 terhadap Catalunya.
Keputusan yang muncul beberapa jam setelah Puigdemont mendeklarasikan kemerdekaan Catalunya itu langsung membuat Catalan bereaksi keras.
Selain Puigdemont, Pengadilan Tinggi Spanyol memanggil 13 pejabat tinggi Catalunya lain untuk bersaksi. Mereka dijadwalkan bersaksi pada hari ini (2/11) dan besok (3/11).
Tentang Puigdemont dan kroninya yang bersembunyi di Belgia, Brussels menegaskan bahwa mereka tidak mengajukan suaka. Politisi itu semata-mata hanya ingin menghindari penangkapan agar agenda politik tetap berjalan.
Saat Puigdemont ngotot bertahan di Belgia, tiga penasihat pemerintah regional Catalunya memilih pulang. Selasa malam, ketiganya tiba di Bandara Internasional Barcelona. Di sana sudah ada massa yang menanti kehadiran mereka.
”Langsung ke penjara,” seru sekelompok Catalan yang tidak menghendaki perpisahan Catalunya dari Spanyol. Itulah yang membuat Puigdemont dan tiga sekutu politiknya tidak mau pulang.
Bekaert menyatakan bahwa Puigdemont membutuhkan jaminan keamanan dan kebebasan dari pemerintahan Perdana Menteri (PM) Mariano Rajoy.
”Jika mereka berani menjamin, kami akan langsung pulang,” ujar Puigdemont saat berpidato di Brussels Press Club seperti ditirukan pengacaranya. (AP/Reuters/hep/c20/any)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Catalunya Merdeka, Tak Peduli Apa Kata Dunia
Redaktur & Reporter : Adil