Oh, Ini Kelemahan AHY

Selasa, 07 Agustus 2018 – 14:53 WIB
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan orasi politik di Jakarta, Jumat (3/8). Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Adi Prayitno mengatakan, hasil berbagai survei memperlihatkan elektabilitas Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Said Al-Jufri dan Ustaz Abdul Somad (UAS) jauh di bawah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Dengan demikian, peluang Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat itu menjadi cawapres Prabowo Subianto, lebih besar ketika menggunakan tolok ukuran elektabilitas.

BACA JUGA: Kok PAN dan Demokrat Belum Tahu, Gimana nih?

"AHY saya kira juga kian diminati publik setelah melakukan safari politik ke berbagai daerah kunci di Pulau Jawa dan luar Jawa," ujar Adi kepada JPNN, Selasa (7/8).

Meski demikian, pengajar di Universitas Indonesia Negeri (UIN) Syarief Hidayatullah Jakarta ini melihat, Habib Salim dan UAS juga memiliki banyak kelebihan yang tidak dimiliki putra Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut.

BACA JUGA: Tinggal 2 Nama Kandidat Cawapres Prabowo, Penasaran?

Antara lain, direkomendasikan oleh Gerakan Nasional Pembela Fatwa Ulama (GNPFU) dan didukung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Kedua lembaga tersebut diyakini bakal berjuang habis-habisan untuk memenangkan Prabowo di Pilpres 2019, jika nantinya memilih salah satu dari dua nama tersebut.

BACA JUGA: Antara Salim dan AHY, Siapa Berpeluang Mendampingi Prabowo?

"Background keduanya juga bukan dari militer. Kemudian, identik mewakili kelompok ulama dan kalangan riligius, sehingga tidak sama dengan Prabowo," katanya.

Selain itu, asal muasal keduanya yang bukan berdarah Jawa, juga diyakini membawa keuntungan tersendiri bagi keberagaman pemilih nantinya.

BACA JUGA: Semua Menteri Keluar dari Pintu Samping, Kecuali Airlangga

Sementara AHY, kata Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia ini, memiliki banyak persamaan dengan Prabowo. Dari latar belakang, sama-sama berasal dari militer. Kemudian, identik mewakili tokoh nasionalis dan sama-sama berdarah Jawa.

"Kalau melihat fakta dan pakem yang selama ini digunakan dalam pemilihan, ketiganya sama-sama berpeluang. Tinggal bagaimana nanti Prabowo menilai dan menghitung secara matang faktor-faktor yang ada," pungkas Adi.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wasekjen Demokrat Tantang Tsamara PSI Berdebat dengan AHY


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler