jpnn.com - BENGKULU – Provinsi Bengkulu merupakan salah satu daerah bakal dilintasi Gerhana Matahari Total (GMT).
Hanya saja, momen tersebut bisa tampak jelas bila dilihat dari dataran tinggi atau dari pinggir pantai. Hal ini dikarenakan puncak gerhana matahari yang terjadi tepat pukul 07.19 WIB tersebut, posisi matahari belum meninggi.
BACA JUGA: Selesai Nikahkan Anak Langsung Dijebloskan ke Rutan KPK
Seperti yang dikatakan Kasi Data dan Informasi BMKG Bengkulu, Sudiyanto, SP kepada Rakyat Bengkulu (Jawa Pos Group) kemarin.
“Puncak GMT kan hanya ada di Kabupaten Mukomuko, tapi tetap saja tidak bisa dilihat dari perkampungan. Harus dilihat dari dataran tinggi atau dari pinggi pantai. Karena saat GMT terjadi, posisi mataharinya masih di bawah kan itu waktu pagi,” terangnya.
BACA JUGA: Gandeng LHK, Kemenkop Satukan Bank Sampah dan Kampung UKM Digital
Demikian juga dengan Kota Bengkulu yang hanya bisa melihat Gerhana Matahari Sebagian (GMS), baru akan terlihat dari tempat yang tinggi.
“Kalau di Kota Bengkulu bisa dilihat dari atas Benteng Marlborought dan dari pinggir pantai. Tapi gerhananya tidak total, hanya sebagian saja, dengan kegelapan mencapai 90 persen lebih. Dari Kota Bengkulu mataharinya terlihat seperti ukuran bulan sabit,” paparnya lagi.
BACA JUGA: Jelang Gerhana, Okupansi Hotel Sudah 70 Persen
Selain Kota Bengkulu dan Kabupaten Mukomuko, kabupaten lainnya juga akan mengalami GMS dengan persentase kegelapan bervariasi.
Walau tidak mengetahui secara detail berapa persentase kegelapan yang akan dialami kabupaten lainnya, namun Sudiyanto memprediksi tingkat kegelapan mencapai 80-90 persen.
“Kalau detailnya saya kurang tahu, tapi tingkat kegelapannya antara 80-90 persen. Kecuali Rejang Lebong saya tidak bisa memprediksi karena belum tahu,” jelasnya. Dengan persentase kegelapan itu, ukuran matahari terlihat layaknya bulan sabit. (fiz/zie/del/dtk/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Seperti Ini Kemeriahan Sambut Gerhana Matahari
Redaktur : Tim Redaksi