jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menggelar pertemuan dengan Persaudaraan Alumni (PA) 212 di Istana Bogor, Minggu lalu (22/4). Ada tokoh kunci yang menjadi penghubung sehingga presiden yang beken disapa dengan panggilan Jokowi itu bisa bertemu dengan PA 212 yang selama ini getol mengkritiknya.
Ada sosok Usamah Hisyam yang mengaku menjadi penghubung antara Jokowi dengan PA 212. Usamah merupakan ketua umum Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi).
BACA JUGA: Waketum PAN: Terlalu Dini Jokowi Dekati PA 212
Penulis buku SBY Sang Demokrat itu mengungkapkan, proses untuk mempertemukan PA 212 dengan Presiden Jokowi bermula ketika rapat untuk mempersiapkan kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab pada 21 Februari lalu. Dalam rapat itu ada gagasan untuk mempertemukan Habib Rizieq dengan Presiden Jokowi.
“Saya sebagai ketua umum Parmusi diamanatkan oleh tim untuk mengubungi Istana. Kenapa saya? Karena memang tahun lalu saya hampir setiap bulan bertemu presiden,” kata Usamah di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (25/4).
BACA JUGA: 7 Klarifikasi dari Alumni 212 soal Pertemuan dengan Jokowi
Usamah menambahkan, Jokowi memang sempat menjanjikan untuk bertemu dengan para ulama setelah Aksi 212. Tapi akibat berbagai kendala, rencana itu kandas.
Setelah lama tak ada kabar, akhirnya pada 14 April 2018 pihak istana menghubungi Usamah. Politikus yang menemani Jokowi melaksanakan umrah jelang Pemilu Presiden (Pilpres) 2019 itu diminta datang ke istana pada 19 April.
BACA JUGA: Fadli Zon: Jokowi Harus Diajari Supaya Tahu
"Saya pribadi hadir pada tanggal 19 April, diterima presiden. Ketika itu beliau (Presiden Jokowi, red) menanyakan rencana pertemuan dengan Tim 11 (perwakilan PA 212) materinya apa,” kata Usamah.
Saat itu pula Usamah mengungkapkan materi tunggal jika Jokowi bertemu PA 212. “Saya bilang tunggal Pak Presiden, selain silaturahmi kontennya bagaimana agar kriminalisasi ulama segera dapat dihentikan," sambung dia.
Usamah menambahkan, penting untuk menyelesaikan persoalan hubungan antara ulama dengan Jokowi agar mencair dan tak ada kriminalisasi. Salah satu yang disinggung Usamah adalah Muhammad Gatot Saptono alias Muhammad Al Khaththath dari Forum Umat Islam (FUI) yang disangka merencanakan makar.
"Termasuk Al Khaththath ini, walau sudah posisinya bebas, tetapi kasusnya masih tersangkut, belum SP3 (surat perintah penghentian penyidikan, red),” tambahnya.
Setelah itu, Jokowi dan Tim 11 mengatur jadwal. Akhirnya pertemuan antara kedua pihak digelar tertutup digelar di Bogor Minggu (22/4) lalu.(mg1/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lepas Ekspor Mitsubishi Xpander, Jokowi Tampak Emosional
Redaktur : Tim Redaksi