jpnn.com - NAMA Wiyang Lautner mendadak tenar. Betapa tidak pria muda 24 tahun dengan perawakan tegap itu adalah pengemudi mobil sport mewah Lamborghini yang menyeruduk lapak STMJ di jalan Kertajaya, Surabaya, Minggu pagi (29/11).
Banyak yang penasaran dengan identitas pengemudi Lamborghini yang merenggut satu nyawa karena perilaku kebut-kebutan di jalan raya.
Kemarin (30/11) Jawa Pos (Induk JPNN.com) menelusuri latar belakang pengemudi Lamborghini maut tersebut. Dari berbagai sumber, Jawa Pos mendapat informasi bahwa Wiyang beralamat di Dharmahusada Regency 270, Surabaya Timur.
Tak membuang waktu, Jawa Pos langsung mendatangi alamat tersebut. Sampai di rumah yang lokasinya tidak jauh dari Kampus C Universitas Airlangga itu, Jawa Pos menjumpai sistem keamanan yang ketat.
Tiga petugas sekuriti terlihat bersiaga di gerbang masuk kompleks perumahan. Setiap tamu yang masuk diamati baik-baik. "Mau ke mana?," tanya salah seorang petugas yang di dadanya bertulis nama Eddy S.
Setelah menjelaskan asal, maksud, dan tujuan Jawa Pos, raut muka Eddy tiba-tiba berubah serius. Dia butuh waktu sedikit lama untuk menjawab. "Orangnya tidak ada di rumah. Rumah kosong sejak kemarin (Minggu, Red)," kata Eddy.
Jawa Pos lantas meminta izin untuk sekadar memotret rumah Wiyang. Namun, dia tidak mengizinkan. Mereka melarang Jawa Pos untuk masuk kluster.
Saat ditanya apakah itu prosedur perumahan atau ada instruksi khusus, Eddy menjawab memang pihak kemanan disuruh keluarga Wiyang. "Memang sudah diperintahkan untuk tidak menerima tamu dari luar," ucap Eddy.
Jawa Pos kemudian mencoba cara lain. Setelah Jawa Pos berkeliling, rumah Wiyang pun bisa ditemukan. Rumah tersebut terletak paling ujung. Bangunannya terdiri atas dua lantai. Di dinding rumahnya tertulis dua alamat, yakni DHR-270 yang merujuk Dharmahusada Regency 270 dan II/20 yang merujuk pada Pondok Dharmahusada II No 20.
Salah seorang sumber Jawa Pos yang enggan diungkapkan namanya mengatakan, memang sering terlihat mobil mewah di rumah tersebut. Selain Lamborghini Gallardo LP 570-4, pemilik rumah kerap memarkir Hummer H2 di halaman rumah.
"Ayahnya memang kolektor mobil mewah," katanya. Hingga menjelang magrib, lampu di rumah tersebut tidak menyala. Itu membuktikan ucapan sekuriti bahwa rumah memang kosong.
Terkait dengan latar belakang keluarga, sumber lain Jawa Pos mengungkapkan bahwa ayah Wiyang merupakan pengusaha onderdil mesin kapal.
BACA JUGA: Pengendara Lamborghini Maut STMJ Keluar Tahanan
Lokasi kantornya di kawasan Surabaya Utara. Sumber itu juga mengatakan bahwa Wiyang baru saja meraih gelar sarjana tahun ini. "Dia kuliah di luar negeri," ungkap sumber tersebut. (did/eko/ant/did/c9/c11/c10/kim/nw)
BACA JUGA: Innalillahi... Siswi SMK Terlindas Truk
BACA JUGA: Kepolisian Tambah Personel Pengamanan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kantor KPU Kalteng Terbakar atau Dibakar?
Redaktur : Tim Redaksi