jpnn.com - BUNG Karno, proklamator kemerdekaan Indonesia ternyata juga seorang perancang busana. Trendsetter pada masanya.
Wenri Wanhar - Jawa Pos National Network
BACA JUGA: Sebelum ini Tak Ada Perayaan Natal
"Pakaian seragam ini kuciptakan sendiri," cerita Bung Karno kepada Cindy Adam.
Baju putih lengan panjang, leher terbuka dan memakai kantong militer. Baju ini dipakai lepas ke luar. Cocok untuk upacara malam dan pantas dipakai baju kerja.
BACA JUGA: Rupanya, Pahlawan di Koin Rp200 itu Dokter Pemberontak
"Kelihatannya rapi dan cukup gagah, dan lagi tidak memakan biaya…lebih murah daripada jas," Si Bung mengisahkan stelan yang biasa dikenakannya. "Sebagaimana pasukan, aku pun memakai uniform."
Cindy menyimak cerita itu baik-baik.
BACA JUGA: Di Sinilah Kenangan dan Surat-surat Kartini pada J.H. Abendanon Tersimpan Rapi
"Aku memakai uniform," lanjutnya, "karena aku pangima tertinggi. Rakyatku sudah lama dijajah Belanda. Mereka telah dijadikan koloni selama ratusan tahun, mereka sudah lama diperbudak. Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamirkan aku harus bisa memberikan mereka sebuah citra. Suatu kebanggaan. Karena itu aku memakai uniform."
Cindy yang sedari tadi cuma menyimak, kini angkat suara.
"Honey," katanya separo berbisik seraya menatap mata Bung Karno, "saya tidak percaya semua penjelasanmu. Saya yakin kau memakainya karena kau sadar dirimu terlihat ganteng jika mengenakan uniform."
Soekarno senyum. Ginsulnya membuat senyum itu kian manis. "Kamu benar, sayangku," katanya. Ini sebenarnya rahasia. "Jangan bilang siapa-siapa ya," sahut Bung Karno tak kalah berbisik.
Siapa Cindy Adams? Ia wartawan muda. Perempuan asal Amerika ini berada di Jakarta pada 1961 bersama suaminya pelawak Joey Adams yang memimpin misi Kesenian Presiden Kennedy ke Asia Tenggara.
Merujuk cerita Bung Karno, "wanita Amerika yang riang dan rapi ini, dengan pembawaannya yang suka berkelakar, menyebabkanku seperti kena pukau. Wawancara dengan Cindy menyenangkan sekali dan tidak menyakitkan hati. Tulisannya jujur dan dapat dipercaya sepenuhnya."
Wartawan muda inilah yang kemudian dipercaya Soekarno menulis buku biografinya. Cindy mengerjakan tugas itu dengan baik. Buku itu diberinya judul Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia.
Dalam buku itu, tentang stelan yang biasa dikenakan Presiden pertama Republik Indonesia, Cindy menulis...
"Orang menamakannya Jas Model Bung Karno, dan menjadi kegemaran orang semasa revolusi. Ia menjadi pakaian nasional. Orang bahkan membuatnya dari kain seperai."
Ya, pakaian yang menurut Bung Karno dirancangnya sendiri itu menjadi trendsetter di zaman revolusi belum selesai.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sjafruddin Prawiranegara Harus Diakui Sebagai Presiden RI ke-2
Redaktur & Reporter : Wenri