jpnn.com - JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengajak para mahasiswa di Indonesia agar melek mengenai banyaknya industri jasa keuangan yang bermunculan. Sebab bukan tak mungkin ketidaktahuan itu justru malah membantu kelancaran proses transaksi keuangan yang menguntungkan sepihak.
"Tugas OJK adalah melakukan pengawasan dalam lembaga keuangan. Mahasiswa perlu mengakses informasi itu agar tidak salah," ujar Auditor AIMRPK OJK, Biger A Maghribi saat diskusi 'Peran OJK dalam pengawasan lembaga keuangan' di Universitas Al Azhar, Jakarta, Selasa (18/3).
BACA JUGA: Ratusan PTS Masuk Golongan Tidak Sehat
Diakui Biger bahwa saat ini sudah banyak modus yang bisa dilakukan melalui industri jasa keuangan yang berpotensi merugikan masyarakat.
"Banyak modusnya yang tanpa sengaja sering kita jumpai. Misalnya kita sering mendapat telephone atau SMS dari bank tertentu yang menawarkan ini itu. Padahal dalam perjanjian, data diri nasabah merupakan suatu kerahasiaan yang tak boleh diberikan pada siapapun," bebernya.
BACA JUGA: PTN Akhirnya Akomodir Pendaftar Difabel
Karenanya, Biger meminta agar para mahasiswa yang merupakan generasi penerus bangsa harus selalu berhati-hati dan waspada dalam memberikan data diri.
"Ada lembaga keuangan yang cukup 'nakal', menjual data-data itu, status anda. Itu bisa dimanfaatkan oleh mereka," kata Briger tanpa menyebut lembaga nakal yang dia maksud. (chi/jpnn)
BACA JUGA: 90 Persen Siswa Meminati IPA
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Dituding Memusihi Perguruan Tinggi Swasta
Redaktur : Tim Redaksi