jpnn.com - jpnn.com -Otoritas Jasa Keuangan (OJK) belum mengetahui rencana Bumi Resources (BUMI) melakukan rights issue.
Padahal, rencana tersebut sudah diumumkan ke publik.
BACA JUGA: Relaksasi Transaksi Margin Untungkan Investor
Faktanya, proposal pendaftaran penerbitan saham baru perusahaan tambang batu bara tersebut belum masuk meja direksi.
Bumi Resources berencana menjajakan saham baru senilai Rp 35 triliun atau sekitar USD 2,6 miliar dengan nilai Rp 926 per lembar saham.
BACA JUGA: Relaksasi Margin Berlaku Mulai 6 Februari
Rencana itu untuk mendukung proses restrukturisasi utang Bumi berjumlah USD 4,2 miliar.
”Hingga detik ini belum ada pernyataan pendaftaran dari Bumi Resources,” tutur Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida.
BACA JUGA: Bentuk PEI, Sejarah Baru Pasar Modal Indonesia
Sebelumnya, sekretaris Perusahaan dan Direktur Bumi Resources Dileep Srivastava menjelaskan, dengan total 37,8 miliar saham baru dikeluarkan itu, diharapkan dapat mengurangi utang perusahaan sedikitnya USD 1,6 miliar.
Nantinya, perusahaan akan menawarkan saham baru kepada kreditur seperti, China Investment Corporation (CIC), UBS, Axis Bank, dan Castleford.
Menariknya, jumlah nilai rights issue akan dikeluarkan perusahaan jauh lebih besar dibanding nilai kapitalisasi pasar perusahaan hanya Rp 15,45 triliun.
Meski begitu, Nurhaida tidak mau memberi tanggapan sebelum menerima proposal Bumi.
”Saya belum lihat dokumennya. Jadi, belum bisa berkomentar,” elak Nurhaida. (far)
BACA ARTIKEL LAINNYA... IHSG Bertaji Lagi, Saham-saham Ini Layak Dikoleksi
Redaktur & Reporter : Ragil