jpnn.com, KAPUAS HULU - Jajaran Polres Kapuas Hulu, Polda Kalimantan Barat, menangkap seorang oknum dokter berinisial FDN di Kecamatan Jongkong, Sabtu (28/5) sekitar pukul 08.30 WIB.
Oknum dokter itu ditangkap polisi akibat melakukan penyalahgunaan narkoba jenis sabu-sabu.
BACA JUGA: Tampang Kaki Tangan Gembong Sabu-Sabu 3 Kilogram
“Saat ini, FDN kami lakukan penahanan untuk proses hukum lebih lanjut," kata Kapolres Kapuas Hulu AKBP France Siregar di Putussibau, Selasa (31/5).
Perwira menengah Polri itu menyatakan oknum dokter tersebut terancam hukuman penjara paling singkat lima tahun, dan maksimal seumur hidup.
BACA JUGA: Polisi Gagalkan Peredaran 1 Kg Sabu-Sabu, Ternyata Dikendalikan Napi Lapas Banjarmasin
"Tersangka (FDN) dijerat Pasal 112 dan atau Pasal 114 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman penjara paling singkat lima tahun atau paling lama 20 tahun atau hukuman penjara seumur hidup," ungkapnya.
Dia menjelaskan FDN saat ditangkap tengah membawa sebuah kotak kecil.
BACA JUGA: 2 Pengedar Sabu-Sabu di Pidie Ditangkap, 1 Orang Tewas Mengenaskan, Begini Kronologinya
Saat dilakukan pemeriksaan, ditemukan satu paket diduga narkoba jenis sabu-sabu seberat 0,90 gram.
"Kemudian, di rumah dinas dokter FDN juga ditemukan barang bukti berupa alat isap sabu,” kata AKBP France.
Selama Mei 2022, Satuan Narkoba Polres Kapuas Hulu telah mengungkap lima kasus narkoba.
Namun, kata France, yang lebih menonjol ialah terkait penangkapan oknum dokter tersebut.
Dia mengatakan peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Kapuas Hulu perlu diwaspadai lantaran sudah merambah ke sejumlah lapisan masyarakat, bahkan ke profesi seorang dokter.
France menyatakan jajaran Polres Kapuas Hulu berkomitmen memberantas peredaran narkoba di daerah tersebut.
"Kami komitmen untuk memberantas peredaran narkotika di Kapuas Hulu. Untuk itu, kami mohon dukungan semua pihak dan meminta agar masyarakat selalu waspada agar terhindar dan tidak terjerumus dalam kasus narkotika," kata AKBP France Siregar. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi