Oknum Guru Bejat Gituin Belasan Muridnya di Kelas, Modusnya Itu Loh...

Rabu, 10 Mei 2017 – 20:55 WIB
Orang tua murid mengadukan kasus pelecehan seksual yang diduga dilakukan oknum guru. Foto: newtapanuli/JPG

jpnn.com, HUMBAHAS - Kebiasaan buruk oknum guru honor SDN 173416 Pollung, Humbang Hasudutan (Humbahas), Sumatera Utara, terhadap murid-muridnya akhirnya terbongkar.

Guru berinisial FS, 26, itu telah melecehkan belasan muridnya saat proses belajar mengajar sedang berlangsung.

BACA JUGA: Seminggu Kenalan Langsung Gituin Remaja, Kini Hamil Dua Bulan

FS pun sempat diamuk massa setelah kasus asusila itu terungkap ke publik. Massa yang kesal sempat melampiaskan emosi mereka dengan melayangkan beberapa pukulan ke arah pelaku.

Berutung ada personel polisi dan menyerahkannya ke Polres Humbahas.

BACA JUGA: Guru SD Sodomi Anak Didiknya di Gudang Mobil Jemputan Sekolah

Informasi dihimpun New Tapanuli (Jawa Pos Group), perbuatan itu dilakukan FS saat proses belajar mengajar sedang berlangsung.

Modus pelaku, dengan berpura-pura mengabsen siswanya satu per satu maju ke depan dan seolah-olah merapikan pakaian siswanya.

BACA JUGA: Siswi SMP Dua Tahun Digarap Ayah Tirinya, tak Mengadu Lantaran...

Bahkan, setiap siswi yang hendak dijadikan ‘mangsanya’, disuruh mandi pagi.

Pak Cindi, salah seorang orang tua murid mengungkapkan, putrinya merupakan salah satu korban pelecehan seksual oleh pelaku.

Katanya, setiap mengajar, pelaku memanggil satu per satu anak muridnya. Setelah dipanggil, bokong diremas dan (maaf) kemaluan dipegangi.

Dari pengakuan putrinya, pelaku kerap memanggil muridnya maju ke depan dan menyuruh korban duduk di pangkuan pelaku.

“Dia (pelaku) suruh muridnya duduk di pangkuannya, setelah itu dirabanya payudara murid itu, bokongnya diremas dan kemaluannya dipegangi,” ucapnya.

Informasinya, perbuatan bejak pelaku tersebut sudah berlangsung sejak Januari lalu.

“Selama lima bulan lebih, perbuatan FS tidak ada yang tahu, sebab setiap melakukan pelecehaan, pelaku juga mengeluarkan ancaman kekerasan,” ujarnya.

“Anak kami selalu diancamnya. Kalau diberitahu akan dipotong bapak dan ibunya. Itu katanya setiap ingin melakukan aksinya,” terangnya diamini sejumlah orang tua murid yang mengaku menjadi korban pelecehan seksual itu.

Hal senada juga disampaikan orangtua murid lainnya. “Emosi kami mengetahui perbuatan pelaku itu. Kalau tadi ngga ada polisi, pastilah dia itu jadi mayat,” kesalnya.

Sebagian lagi ada warga yang meminta pihak sekolah tidak melindungi pelaku.

“Kami minta pelaku dikeluarkan dari ruangan kepala sekolah. Jangan disembunyikan, sudah terlalu jelek sekolah ini dibuat dia. Keluarkan dia dari situ,” teriak warga di depan ruangan kepala sekolah.

Polisi yang siaga menerima laporan langsung terjun ke lokasi. FS yang sudah sempat sembunyi di ruangan kepala sekolah langsung diamankan polisi yang dipimpin Kapolres AKBP Nicolas Ari Lilipaly didampingi Kasat Reskrim AKP Jonser Banjarnahor, Kasat Intel AKP Asian Parhusip.

Warga yang ingin perbuatan FS dibayar secara adat tidak rela FS diboyong ke Mapolres. Warga pun menunggu hingga akhirnya sempat terjadi kericuhan dengan polisi.

Bahkan, ratusan massa dari kampung tersebut berupaya mengepung dan menghajar pelaku ketika hendak mau dimasukkan ke mobil polisi.

Kapolres mengatakan, kasus ini masih dalam penyelidikan. Pihaknya akan memanggil orangtua murid yang anaknya menjadi korban pelecehaan yang dilakukan FS.

“Kita lihatlah kasus ini nantinya. Yang penting pelaku sudah kita amankan. Kita periksa dulu beberapa saksi dan nanti kita cari bukti kuat untuk menjerat pelaku bila terbukti melakukan,” tandasnya. (bl/nt)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Poldasu Masih Selidiki Kasus Dugaan Oknum Polisi Perkosa Siswi SMA


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler